PRSI DKI Miliki Ketua Umum Baru

JAKARTA, Kompas.com - Erwin Eka Kurniawan didapuk menggantikan Rudy Salahuddin Bunyamin Ramto sebagai ketua umum Pengprov PRSI DKI Jakarta 2017-2012.

Dalam pemilihan yang dilakukan di Gedung kementerian Perkonomian Jakarta, Minggu (07/05/2017), Erwin didaulat beberapa pengurus perkumpulan renang untuk maju sebagai calon ketua umum. Pada kepengurusan sebelumnya (2013-2017), Erwin menduduki posisi sebagai wakil Rudy Bunyamin.

Karena calon yang diajukan hanya satu, maka secara aklamasi, Erwin Eka Kurniawan yang berlatarbelakang sebagai praktisi pajak terpilih sebagai ketua umum untuk periode 2017-2021. Kepengurusan periode ini kemudian akan ditentukan sebelum 25 Mei ini.

"Target kepengurusan ini yang paling puncak adalah kembali menjadi juara umum pada cabang akuatik di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua," kata Erwin dalam kata sambutannya.  Menurutnya, target ini menbuat dia harus memusatkan pembinaan prestasi pada cabang renang yang merupakan potensi penyumbang medali emas terbanyak di cabang akuatik.

Pada PON 2016 di Jawa Barat, DKI menempati peringkat tiga di cabang akuatik di bawah Jawa Barat dan Jawa Timur. "Untuk polo air tentunya tinggal mempertahankan, karena sudah maksimal. Cabang lainnya seperti renang, renang indah dan loncat indah akan dimaksimalkan," lanjutnya.

Untuk cabang renang prestasi, Erwin mengaku akan memanfaatkan kedekatannya dengan kepengurusan PP PRSI di bawah pimpinanan Anindya Bakrie. "Terus terang, kami secara pribadi lah yang mengusahakan agar Indonesia bisa mengontrak pelatih kaliber Olimpiade untuk timnas yaitu Grant Stoelwinder.  Jadi kita juga harus mengambil  keuntungan dengan hadirnya Grant ini," lanjutnya.

"Selama ini yang diuntungkan adalah Pengprov Bali karena dapat belajar langsung. Tetapi karena Grant tidak mau melatih timnas di Jakarta, maka kita secara berkala akan mengirim para pelatih dan atlet perkumpulan renang DKI untuk belajar metode kepelatihan  di Bali," ungkap Erwin yang menagku mengeluarkan sekitar 3 milyar rupiah untuk bayaran pelatih nasional di Bali ini.

Erwin juga mengaku tidak akan membedakan  lima cabang akuatik yaitu renang, renang indah, polo air, loncat indah dan perairan bebas. Isu konflik antarcabang ini sempat mengganggu kinerja kepengursuan Pengprov PRSI DKI 2013-2017 yang dianggap terlalu didominasi anggota dari cabang polo air.  

"Meski anak saya seorang atlet renang, saya justru akan berusaha memerhatikan cabang di luar renang. Seperti renang indah dan loncat indah yang kekurangan sarana berlatih. Saya akan berusaha mencari tahu kebutuhan utama dan membantu secepatnya," lanjutnya.