Gresik Petrokimia Terus Pantau Kondisi Tisya

GRESIK, KOMPAS.com – Jelang keberangkatan ke Solo untuk berpartisipasi dalam final four kejuaraan voli Proliga 2017, Rabu (5/4/2017), tim putri Gresik Petrokimia terus memantau kondisi salah satu pemainnya, Tisya Amallya.

Pasalnya, tenaga pemain berposisi sebagai tosser tersebut cukup diandalkan. Sementara kondisi fisiknya sempat mengalami penurunan, usai memperkuat Gresik Petrokimia berlaga di babak penyisihan putaran kedua.

Namun Tisya sudah terlihat kembali bergabung bersama rekan-rekannya, saat Gresik Petrokimia beruji coba dengan tim putra Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di GOR Tridharma, Selasa (3/4/2017). Tetapi ia dicoba tidak terlalu lama oleh sang pelatih saat mereka menang 3-1 (23-25, 25-23, 25-20, 25-23).

“Kami terus pantau kondisi dia (Tisya). Memang sudah kembali latihan, tapi tidak kami forsir dulu tenaganya, biar dia kembali pulih dulu,” ujar pelatih tim putri Gresik Petrokimia, Li Huanning, asal China.

Akibat sakit tipes yang dialaminya, Tisya bahkan harus menjalani opname di rumah sakit selama satu minggu. Karena itu, tim pelatih Gresik Petrokimia enggan memforsir Tisya seperti layaknya para pemain yang lain, sebab khawatir fisik Tisya kembali drop.

“Saya sudah beri masukan kepada dia, untuk menjaga kondisi dulu sama mengatur pola makan, supaya kondisinya bisa segera pulih. Sebab dia adalah salah satu pemain yang kami harapkan bisa tampil di final four,” ucap dia.

Kondisi yang menimpa Tisya, membuat tim putri Gresik Petrokimia sempat diliputi kesedihan. Karena itu, mereka pun memberikan saran dan masukan kepada pihak penyelenggara kejuaraan voli Proliga, supaya kembali meninjau jadwal pertandingan untuk tidak terlalu mepet.

“Kami ada masukan untuk tahun berikutnya, supaya jadwal bisa diatur dengan baik supaya pemain juga memiliki recovery cukup. Karena dengan begitu, saya pastikan pertandingan akan berlangsung lebih seru,” kata manajer tim putri Gresik Petrokimia, Sasono Handito.

Selama babak penyisihan, agenda Proliga 2017 biasa dilakukan pada akhir pekan. Dengan setiap tim dijadwalkan menjalani satu hingga dua pertandingan, dan terkadang recovery yang didapatkan pemain tidak lebih dari 24 jam.

“Lebih-lebih di babak final four. Karena dengan recovery pemain mencukupi, sudah pasti akan memberikan pertandingan yang seru. Begitu halnya di partai grand final,” tutur dia.