KOMPAS.com – Musim GP2 2016 selesai sudah. Total, 11 sirkuit ditapaki pebalap muda Indonesia Sean Gelael di ajang ini, mulai dari Barcelona hingga Yas Marina.
Ada banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik. Lalu apa saja yang dibawa pulang Sean?
Capaian terbaik Sean didapatkan saat ia naik podium di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, pada feature race, Sabtu (2/7/2016). Ia mantap naik podium setelah finis di urutan kedua.
Merujuk catatan perjalanannya, Sean juga sempat mendapatkan poin setelah finis di urutan ketujuh di Sirkuit Baku, Azebaijan, pada feature race, Sabtu (18/6/2016).
Urutan finis terbaik lain adalah saat ia berlaga di Sirkuit Hungaroring, Budapest, Hongaria. Sean menamatkan sprint race pada Minggu, (24/7/2016) di peringkat sepuluh.
Sayangnya, menempati peringkat sepuluh di laga itu tidak membuat kantong poin Sean bertambah.
Seperti diketahui, pada balapan kedua (sprint race) di balapan GP2 hanya delapan pebalap urutan teratas yang berhak mendapatkan tambahan angka.
Hitungan ini berbeda dengan balapan pertama (feature race) yang memiliki aturan bahwa tambahan poin diberikan untuk sepuluh pebalap teratas.
Pengalaman Sean selama 2016 juga tak selalu manis. Di antaranya, Sean sempat mendapat beberapa kali penalti.
Di Barcelona, misalnya, ia yang membalap dari posisi paling belakang, sempat finis di posisi ke-13. Namun, karena dinilai melanggar batas kecepatan saat melintas di pit line, Sean mendapat penalti lima detik sehingga posisinya melorot ke peringkat 18.
Begitu juga saat berjumpa dengan Sirkuit Silverstone, Inggris, pada 10 Juli 2016. Pada feature race, Sean sempat mendapat hukuman penalti 10 detik, lagi-lagi karena dinilai melanggar batas kecepatan di pit line.
Ia tak kuasa menghindari insiden kecelakaan antara pebalap tim Rapax Arthur Pic dengan pebalap Carlin Sergio Canamasas pada putaran ke-16. Pada situasi itu, Sean yang hendak keluar dari pit stop tertahan dan terancam tertinggal satu putaran.
Sean lalu berupaya melewati mobil pengaman. Langkah ini ternyata dianggap melanggar batas kecepatan sehingga Sean pun terkena diskualifikasi.
“Tentu saya banyak belajar dari kegagalan maupun kesuksesan saya untuk mendapatkan poin dan naik podium. Ajang ini tak mudah, persaingan sangat kompetitif,” ujar Sean dikutip Kompas.com, Rabu (7/9/2016).
Helm Sean didesain bergaya hip hop dengan warna emas dominan. Inspirasi itu didapat karena dia memang menyukai budaya hip hop Amerika Serikat.