Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Atlet NTT Pilih Perkuat Jabar pada Peparnas 2016

Kompas.com - 23/10/2016, 12:30 WIB
Nugyasa Laksamana

Penulis

Sumber JUARA

BANDUNG, KOMPAS.com - Transfer pemain untuk membela provinsi tertentu marak terjadi di Pekan Olahraga Nasional (PON). Hal ini ternyata juga terjadi di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XV/2016 di Jawa Barat.

Salah satunya dilakukan oleh atlet difabel asal Nusa Tenggara Timur, Marcelino Solaholo. Ia lebih memilih memperkuat kontingen tuan rumah, Jawa Barat.

Marcel, sapaan akrab Marcelino, mengaku membela Jabar karena mendapat kontrak. Nilai kontrak yang tidak ingin ia sebutkan itu sangat penting bagi kelangsungan hidupnya.

"Saya mendapat kontrak dengan nilai lumayan besar. Ada harapan yang bisa saya dapat dari kontrak tersebut," ucap Marcel kepada JUARA di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Selasa (18/10/2016).

"Sejak Mei (2016), saya sudah berada di Bandung untuk berlatih. Sejak saat itu hingga Peparnas berakhir (Oktober 2016) nanti, segala kebutuhan saya seperti hotel, makan, minum, dan obat-obatan ditanggung Jawa Barat," ujar pria asal Sumba Barat itu.

Pada Peparnas 2016, atlet berusia 27 tahun itu turun di cabang atletik pada tiga nomor berbeda, yaitu lempar cakram, lempar lembing, dan tolak peluru.

Meski baru memulai latihan menjadi atlet pada usia 24 tahun, Marcel merupakan salah satu calon kuat peraih emas di Peparnas 2016.

Tidak lama sejak awal memulai latihan, Marcel sudah berhasil meraih prestasi. Ia berhasil meraih medali emas dan perak di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah di Solo pada 2013.

Kehidupan Marcel sebenarnya tidak terlalu sulit. Ia memiliki bengkel sepeda motor sederhana di rumahnya yang selama ini menjadi penyambung hidupnya.

Marcel berharap bisa berprestasi pada Peparnas 2016. Ia berharap bonus dan nilai kontrak yang ia dapatkan bisa mengembangkan usahanya itu menjadi lebih besar lagi.

Transfer pemain sudah tidak lagi menjadi sesuatu hal yang tabu dilakukan oleh suatu provinsi demi memenuhi target raihan medali mereka di ajang PON dan Peparnas.

Hal ini diakui oleh salah satu pelatih dari kontingen Bali, I Wayan Ardi Wiranata. Bahkan, mereka pun mengaku akan melakukan hal yang sama jika memiliki dana dan kesempatan.

Namun, transfer pemain dan dana bukan sesuatu hal yang paling penting bagi Ardi untuk bisa berprestasi.

"Percuma jika punya uang tetapi tidak memiliki masa persiapan yang cukup. Sangat sulit bagi seorang atlet untuk bisa berprestasi jika tidak memiliki persiapan matang dengan pelatihnya," ucap Ardi di Stadion GBLA, Bandung.

Selain Jabar, beberapa kontingan pada Peparnas 2016 pun melakukan hal sama. Menurut sumber JUARA, beberapa di antaranya adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta. (Verdi Hendrawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com