Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balapan Sepang, Pelajaran Berharga Sean Gelael

Kompas.com - 05/10/2016, 16:17 WIB
Sri Noviyanti

Penulis


KOMPAS.com –
Minggu (2/10/2016), bukan hari keberuntungan bagi Muhammad Sean Gelael. Laga ke-10 balapan GP2 di Sepang, Kuala Lumpur, Malaysia, tak sempat dia ikuti sampai tuntas.

Baru saja balapan dimulai, Sean bersenggolan dengan pebalap MP Motorsport, Daniel De Jong. Akibatnya, ia pun harus masuk pit stop.

Setelah mobil yang ditunggangi pulih, perlahan Sean mulai mendahului beberapa pebalap. Sayangnya, insiden lain terjadi di lintasan.  

Saat mencoba mendahului pebalap Malaysia dari Tim Arden Internasional, Nabil Jeffri, Sean tak kuasa menyeimbangkan mobilnya.

Mobil yang Sean kendarai pun terpenlintir hingga tak bisa lagi dipakai melanjutkan balapan. 

“Sayang sekali karena saya sedang menikmati jalannya balapan. Saya menginjak rem terlalu dalam untuk menyalip di tikungan. Tentu ini mengecewakan, tetapi juga memberi pelajaran berharga buat saya,” kata Sean.

Sebelumnya pada awai feature race, Sean harus puas finis di posisi ke-16. Upayanya cukup keras karena ia memulai balapan dari urutan ke-20.

Pada sesi tersebut, Sean menyusul dua pebalap di depannya. Dua pebalap lain kebetulan juga tak bisa melanjutkan balapan. 

“Selalu tidak mudah jika mengawali balapan dari barisan belakang. Saya sudah berupaya maksimal meski hasilnya tidak terlalu memuaskan,” kata Sean.

sean-gelael.com Sean Gelael dan Mitch Evans di Sepang, Malaysia.
Berbeda dengan Sean, rekan satu timnya di Pertamina Campos Rcaing, Mitch Evans, menuai keberuntungan, baik pada feature race maupun sprint race. Pada dua sesi itu, Evans mendapatkan masing-masing empat poin.

Peluang Evans memang terbuka cukup besar karena dia start dari posisi pertama. Sayang, pebalap asal Selandia Baru itu tak bisa mempertahankan kecepatan dan harus puas mengakhiri balapan pada posisi keenam.

Dengan tambahan empat poin ini, total  angka yang diraih Evans menjadi 89. Dia pun menempati posisi 10 di klasemen balapan.

Sementara itu, pebalap lain dari tim Jagonya Ayam KFC Indonesia, Antonio Giovianzzi, finis di posisi keempat. Giovinazzi pun sudah mengumpulkan angka 197 dan masih memuncaki klasemen.  

Di peringkat kedua klasemen ada Pierre Gasly dengan nilai 190 dan Raffaele Marciello 168. Bersama Giovinazzi, merekalah yang masih berpeluang merebut gelar juara dunia pebalap GP2 seri ini.

Hasil akhir klasemen akan ditentukan dalam balapan seri terakhir di sirkuit Yas Marina Abu Dhabi pada 27 November 2016.  

Untuk kategori tim, Prema Racing sudah dipastikan menyabet gelar juara dunia dengan total nilai 387. Peringkat kedua klasemen sementara ditempati Racing Engineering dengan nilai yang terpaut jauh di angka 244.

Adapun di peringkat ketiga klasemen sementara ada Russian Time dengan nilai 238. Sementara itu, tim Pertamina Campos Racing yang mewadahi Sean dan Evans sekarang bertengger di peringkat enam klasemen dengan total nilai 113.

Bila Sean dan Evans bisa mendulang angka di Abu Dhabi, peluang tim untuk masuk lima besar klasemen masih terbuka. Saat ini, peringkat lima  ditempati tim DAMS yang mengoleksi 126 poin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Napoli Vs AS Roma 2-2: Drama Dua Penalti, Abraham Selamatkan I Giallorossi

Hasil Napoli Vs AS Roma 2-2: Drama Dua Penalti, Abraham Selamatkan I Giallorossi

Liga Italia
Hasil Nott Forest Vs Man City: Assist De Bruyne ke Haaland Berbuah Rekor, City Berjaya

Hasil Nott Forest Vs Man City: Assist De Bruyne ke Haaland Berbuah Rekor, City Berjaya

Liga Inggris
Reaksi Persib soal Jadwal Championship Series Liga 1 Menyesuaikan Timnas U23

Reaksi Persib soal Jadwal Championship Series Liga 1 Menyesuaikan Timnas U23

Liga Indonesia
3 Skenario Timnas U23 Indonesia Raih Tiket Olimpiade Paris 2024

3 Skenario Timnas U23 Indonesia Raih Tiket Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia
Saat Pelatih Uzbekistan Tak Gentar Gemuruh Suporter Indonesia...

Saat Pelatih Uzbekistan Tak Gentar Gemuruh Suporter Indonesia...

Timnas Indonesia
Hasil Tottenham Vs Arsenal 2-3, Meriam London Sukses Raih Poin Penuh

Hasil Tottenham Vs Arsenal 2-3, Meriam London Sukses Raih Poin Penuh

Liga Inggris
Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Teratas, Bagnaia Kedua

Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Teratas, Bagnaia Kedua

Motogp
Syarat Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan Diperbolehkan

Syarat Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan Diperbolehkan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Timnas Indonesia
Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Motogp
Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Timnas Indonesia
Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Liga Italia
Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com