Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"PON Tahun Ini Paling Parah"

Kompas.com - 30/09/2016, 04:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di Jawa Barat dianggap sebagai penyelenggaraan yang terburuk. Pendapat tersebut salah satunya diutarakan karateka senior, Umar Syarief.

Menurut pria berusia 39 tahun itu, PON tahun ini merupakan yang terburuk sejak kiprahnya pada ajang tersebut pada 1996.

Umar Syarief yang mendampingi sang istri, Ai Lee Syarief, dalam jumpa pers sosialisasi strong by zumba, mengatakan bahwa ajang PON sudah seharusnya menjadi wadah untuk bibit-bibit masa depan atlet Indonesia.

"Sejak saya mengikuti PON 1996 di Jakarta, PON Jabar 2016 adalah yang paling banyak permasalahan. PON tahun ini paling parah," kata Umar kepada Juara.net di Odiseus Fitness & Spa, Istana Sahid Apartmen, Jakarta, Kamis (29/9/2016).

Keluhan dan kisruh memang membanjiri penyelenggaraan PON Jabar 2016. Mulai dari aksi boikot, klaim perlakuan tidak adil wasit, hingga pemukulan atlet.

"Kasihan atlet bertalenta. (Mereka) Sudah menghabiskan masa muda dengan latihan keras, lalu dikalahkan begitu saja," ucapnya.

"Jika memikirkan masa depan, wasit dan atlet harus sama-sama bawa ajang ini ke arah yang benar. Jika belum mampu juara, jangan dipaksakan menjadi juara," tutur lelaki kelahiran Sidoarjo, 15 April 1977 itu.

PON tahun ini juga menjadi kiprah terakhir Umar. Dia menyatakan pensiun seusai mempersembahkan medali emas untuk kontingen Jawa Timur pada PON Jabar 2016.

Umar kini memilih menetap di Swiss bersama sang istri. Dia memiliki perguruan atau gimnasium tempat dia mengajar karate dan zumba di Kota St Gallen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com