Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juara Olimpiade di mata Juara Olimpiade

Kompas.com - 02/09/2016, 22:42 WIB

KUDUS, Kompas.com - Peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, Susy Susanti menganggap sikap, disiplin, pantang menyerah dan berani lelah telah membawa Liliyana Natsir meraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Liliyana Natsir menjadi atlet putri kedua Indonesia yang berhasil memenangkan medali emas olimpiade. Pemain spesialis ganda campuran ini meraih emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 bersama Tontowi Ahmad. Sebelumnya, Susy Susanti adalah atlet putri pertama yang mempersembahkan medali emas dari sektor tunggal putri di Olimpiade Barcelona 1992.

Kemenangan Liliyana yang akrab disapa Butet ini membuat Susy merasa lega karena prestasi Indonesia di cabang bulutangkis terus berkesinambungan. Hal ini sekaligus membuktikan kalau atlet putri Indonesia memiliki potensi untuk berprestasi tinggi dan mengharumkan nama negara di ajang olimpiade.

“Saya senang sekali ternyata atlet putri Indonesia bisa dan mampu, diharapkan prestasi ini bisa jadi motivasi untuk generasi muda, khususnya di bulutangkis. Sebetulnya setiap orang punya bakat juara, tetapi semua tergantung bagaimana dia bisa memaksimaklan potensinya itu,” kata Susy yang ditemui disela-sela Audisi Umum PB Djarum di Kudus, Jawa Tengah.

“Jadi juara tidak mudah, butuh proses, perjuangan dan kerja keras. Saya lihat ini ada dalam diri Butet. Dia sudah nggak muda, sudah 30 tahun tetapi dia nggak kalah sama yang muda. Kalau dibandingin junior-juniornya, Butet sudah termasuk komplit skillnya, tapi dalam latihan dia tetap disiplin, dan Butet memperlihatkan karakter sebagai juara, bisa kelihatan kok,” sambung istri dari Alan Budikusuma ini.

“Bukan cuma fighting spirit, tetapi attitude di dalam dan di luar lapangan juga baik. Sama seperti Hendra (Setiawan). Mereka sudah membuktikan diri, tidak hanya menjadi juara tetapi di latihan kelihatan, lalu sikap mereka terhadap adik-adiknya, bisa menjadi contoh,” pungkas Susy kepada Badmintonindonesia.org.

Kedisiplinan Liliyana juga disorot Susy, menurutnya, Liliyana memiliki komitmen dan dedikasi tinggi atas profesi yang telah dipilihnya.

“Butet itu memegang komitmen juara dan fokus dalam mempersiapkan dirinya, dia tahu apa yang dituju, tidak usah disuruh-suruh. Ada yang bilang atlet tidak lulus sekolah, tidak bisa disamakan atlet dengan yang lain. Ini adalah pilihan, mungkin dia harus mengorbankan salah satu. Secara akademis dia mungkin nggak punya gelar, tetapi secara intelegensi, dia pintar. Badminton itu sangat unik, antara otot dan otak harus sinkron, per berapa detik kita harus cepat berpikir kemana mengarahkan bola, dibutuhkan kecerdasan,” ungkap Susy.

Selain Susy dan Liliyana, ada tiga pebulutangkis putri yang meraih medali olimpiade. Di sektor tunggal putri, Mia Audina menyumbangkan medali perak di Olimpiade Atlanta 1996, dilanjutkan dengan Maria Kristin Yulianti pada Olimpiade Beijing 2008. Dari sektor ganda campuran, ada Minarti Timur yang meraih medali perak di Olimpiade Sydney 2000 berpasangan dengan Trikus Harjanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan di Final Piala Asia U23 2024

Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan di Final Piala Asia U23 2024

Internasional
Gratis! Nonton Final Euro 2024 Langsung di Olympiastadion Berlin, Cek Caranya

Gratis! Nonton Final Euro 2024 Langsung di Olympiastadion Berlin, Cek Caranya

BrandzView
Jadwal Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Jadwal Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Timnas Indonesia
Timnas U20 Bakal Ikut Turnamen di Perancis

Timnas U20 Bakal Ikut Turnamen di Perancis

Liga Indonesia
Selepas Kalah dari Irak, Timnas U23 Indonesia Dilarang Sentuh Bola

Selepas Kalah dari Irak, Timnas U23 Indonesia Dilarang Sentuh Bola

Liga Indonesia
Hasil Piala Uber 2024: Ester Menang Sengit, Indonesia Tembus Semifinal!

Hasil Piala Uber 2024: Ester Menang Sengit, Indonesia Tembus Semifinal!

Badminton
Indonesia Diminta Jadi Kandidat Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Basket U19

Indonesia Diminta Jadi Kandidat Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Basket U19

Sports
Indonesia Vs Irak: Laga yang Menyulitkan dan Menentukan di 15 Menit Terakhir

Indonesia Vs Irak: Laga yang Menyulitkan dan Menentukan di 15 Menit Terakhir

Timnas Indonesia
Hasil Piala Uber 2024: Apri/Fadia Berjaya, Indonesia 2-0 Thailand

Hasil Piala Uber 2024: Apri/Fadia Berjaya, Indonesia 2-0 Thailand

Badminton
Gregoria Akhirnya Menang atas Intanon, Indonesia 1-0 Thailand

Gregoria Akhirnya Menang atas Intanon, Indonesia 1-0 Thailand

Badminton
Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

Timnas Indonesia
Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Timnas Indonesia
Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Liga Inggris
Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com