Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekalahan Hendra/Ahsan di Mata Pelatih

Kompas.com - 13/08/2016, 08:26 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Pelatih ganda putera, Herry Iman Pierngadi mengaku sebenarnya kesalahan servis Hendra Setiawan saat kalah mengahadapi pasangan Jepang sebenarnya sudah diantisipasi di saat karantina, dua pekan sebelum bertolak ke Brasil.

Kekalahan yang diderita Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di babak penyisihan grup D Olimpiade Rio de Janeiro 2016 memang cukup mengejutkan para penggemar bulutangkis Tanah Air. Hendra/Ahsan yang dijagokan di tempat kedua, merupakan salah satu harapan mendulang emas. Kekalahan di penyisihan membuat langkah Hendra/Ahsan ke perempat final jadi lebih berat.

Hendra/Ahsan ditundukkan pasangan Jepang, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa pada pertemuan kesepuluh mereka, dengan skor 17-21, 21-16, 14-21. Ini adalah kali pertama bagi Endo/Hayakawa memenangkan pertandingan kontra Hendra/Ahsan setelah sembilan kali selalu kalah.

“Hendra/Ahsan memang tampil underperformed. Ada rasa nervous, walaupun sebagai pemain senior seharusnya tidak boleh nervous, tapi ini kan olimpiade, kejuaraan besar. Hendra/Ahsan kelihatan sering terburu-buru dan kurang tenang, mainnya tidak lepas dan banyak melakukan kesalahan sendiri,” beber Herry Iman Pierngadi, Kepala Pelatih ganda Putra PP PBSI.

“Hari ini Hendra banyak melakukan kesalahan di servis. Sebetulnya kami sudah mengantisipasi hal ini, waktu di karantina. Bahkan ada latihan servis khusus untuk Hendra. Namun kalau lagi tanding, yang tahu perasaannya kan Hendra sendiri. Ahsan sebetulnya terpengaruh, mungkin dia mencoba untuk menutupi dengan dua tiga kali pukulan, tetapi lawan tidak mudah ditembus, akhirnya Ahsan membuat kesalahan sendiri,” tambah Herry.

Selain itu, Herry juga mengakui kalau penampilan Endo/Hayakawa memang cukup baik, mereka terkenal akan rapatnya pertahanan, butuh lebih dari sekedar dua-tiga kali serangan untuk menembus mereka. Bahkan bola-bola tanggung yang disambar Hendra/Ahsan pun masih dapat kembalikan dengan baik oleh Hendra/Ahsan.

Kemenangan Endo/Hayakawa atas sesama penghuni grup D, Chai Biao/Hong Wei (Tiongkok), di pertandingan sebelumnya, dinilai Herry juga menjadi faktor berpengaruh.

“Pasangan Jepang mainnya lebih enak, lebih lepas. Waktu melawan Chai/Hong, mereka sudah ‘dapet’ tegangnya, ‘dapet’ capeknya. Sebaliknya, Hendra/Ahsan kemarin waktu melawan pasangan India (Manu Attri/Sumeeth Reddy), belum main maksimal,” Herry menuturkan kepada Badmintonindonesia.org.

Penentuan nasib Hendra/Ahsan ke perempat final ada di laga terakhir di grup D melawan Chai/Hong. Jika kalah, Hendra/Ahsan terhenti di penyisihan grup. Namun jika menang, Hendra/Ahsan akan lolos ke perempat final dengan status runner up grup dan memungkinkan mereka untuk berjumpa para juara grup lain.

“Tentunya besok harus lebih maksimal dan ini tidak gampang, tekanan pasti tinggi. Siapa yang bisa mengatasi tekanan, dialah yang akan menang. Kami akan mengevaluasi penampilan Hendra/Ahsan dan fokus melawan Chai/Hong. Kalau menang, perjuangan di perempat final sebagai runner up memang lebih berat,” pungkas Herry.

Pertandingan perebutan tiket perempat final antara Hendra/Ahsan melawan Chai/Hong akan disiarkan langsung pada Sabtu (13/8), pukul 19.00 WIB di SCTV.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024, Balapan Pukul 19.00 WIB

Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024, Balapan Pukul 19.00 WIB

Motogp
Maarten Paes 'Kelas', Menangi Derbi bersama FC Dallas

Maarten Paes "Kelas", Menangi Derbi bersama FC Dallas

Liga Lain
Hasil Piala Asia U17 Putri 2024, Indonesia Akui Keunggulan Korea Utara 0-9

Hasil Piala Asia U17 Putri 2024, Indonesia Akui Keunggulan Korea Utara 0-9

Timnas Indonesia
Presiden Perancis Minta Real Madrid Izinkan Mbappe Main di Olimpiade

Presiden Perancis Minta Real Madrid Izinkan Mbappe Main di Olimpiade

Internasional
Como Merangkak dari Serie D ke Serie A, Simbol Tim Menangis Dipeluk Henry

Como Merangkak dari Serie D ke Serie A, Simbol Tim Menangis Dipeluk Henry

Liga Italia
Starting Grid dan Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024

Starting Grid dan Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024

Motogp
Man United Vs Arsenal: The Gunners Jago Bertahan, Tajam Menyerang

Man United Vs Arsenal: The Gunners Jago Bertahan, Tajam Menyerang

Liga Inggris
Milan Menyayat bak Pisau, Kecerdasan Gelandang Berdarah Indonesia

Milan Menyayat bak Pisau, Kecerdasan Gelandang Berdarah Indonesia

Liga Italia
Championship Series Liga 1, Momentum Tepat Penerapan VAR di Indonesia

Championship Series Liga 1, Momentum Tepat Penerapan VAR di Indonesia

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Liga Inggris
Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Liga Italia
Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Liga Lain
Borneo FC Bidik Championship Series Liga 1 untuk Kawinkan Gelar

Borneo FC Bidik Championship Series Liga 1 untuk Kawinkan Gelar

Liga Indonesia
VAR Siap di Championship Series, Apresiasi demi Fair Play

VAR Siap di Championship Series, Apresiasi demi Fair Play

Liga Indonesia
Bekal di Thomas-Uber, Indonesia Siap Tempur Hadapi Thailand Open 2024

Bekal di Thomas-Uber, Indonesia Siap Tempur Hadapi Thailand Open 2024

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com