JAKARTA, Kompas.com — Di balik sosok tinggi besar, muka sangar, dan smash-nya yang keras, Praveen Jordan ternyata seorang mellow yang sering menangis karena rindu dengan mamak-nya.
Keberhasilan pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto tak lepas dari peran kedua orangtua mereka yang tak pernah lelah memberikan dukungan dan support selama berkarier sebagai pebulu tangkis.
Dalam acara pemberian bonus atas gelar juara All England 2016 dari Djarum Foundation, orangtua dari Praveen/Debby hadir melengkapi momen bahagia tersebut sekaligus berbagi cerita mengenai sosok sang anak.
Sugiyati Budiman, mama dari Debby, tak lupa mengucapkan terima kasih atas dukungan PB Djarum, klub yang membina Debby. "Kalau tidak ada Djarum, mungkin Debby tidak ada di tempat seperti sekarang ini. Ini juga buah kerja keras Debby, dari dulu dia memang orangnya pantang menyerah, pokoknya tidak ada kata menyerah," ujar sang mama sambil berkaca-kaca.
Debby pernah diberi kesempatan oleh sang papa, Susanto Darmawan, untuk menentukan pilihan jalan hidupnya. Debby menulis jawabannya di secarik kertas bahwa ia ingin menjadi atlet bulu tangkis dan menjadi juara dunia.
"Debby pernah bilang kalau suatu hari nanti dia akan berada di podium juara dan mengharumkan nama keluarga. Kami bersyukur Debby juga bisa mengharumkan nama Indonesia," tutur Sugiyati yang membuat suasana haru merebak di ruangan.
Sementara ibunda Praveen Jordan, Herlinche Sinambela, mengaku, dia bersama suaminya, Setyo Lesmono, semula tak pernah membayangkan anaknya akan sukses di bulu tangkis.
"Jordan itu memang terkenal dengan smash kerasnya ya, maklum badannya kan besar begitu. Dari dulu memang dia suka makan. Dia dulunya tidak diduga akan jadi pemain bulu tangkis, karena tidak bisa diam dan suka gangguin papanya melatih bulu tangkis," ujar Herlinche yang langsung disambut gelak tawa tamu yang hadir.
Herlinche bahkan membeberkan rahasia Praveen yang diam-diam ternyata suka menangis kalau tiba-tiba rindu akan mamanya. "Abang jangan suka nangis lagi ya kalau mama tinggal. Kalau nangis jangan suka pura-pura pilek," pesan sang mama kepada Praveen. "Di balik mukanya yang sangar, anak saya ini hatinya mellow banget," ungkap Herlinche.
Herlinche ingat setiap kali anaknya rindu kepadanya, dia menyuruh mengenangnya dengan menyanyikan lagu lama dari penyanyi Christine Panjaitan, "Katakan Sejujurnya". Ini memang lagu kesukaan Jordan.
"Malapetaka" buat Praveen Jordan adalah ketika dalam acara bonus perolehan gelar juara All England 2016 dari Djarum Foundation, Selasa (22/3/2016), ia dipaksa untuk menyanyikan sepotong lirik lagu tersebut.
Tentu Praveen Jordan menolak, bahkan permintaan mamak-nya pun tak digubris. Baru setelah pelatih ganda campuran Richard Mainaky memberi perintah, Praveen menurut. Untung pula dia ditemani sang mamak, "Katakanlah... katakan sejujurnya...."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.