Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Amir Sodikin
Managing Editor Kompas.com

Wartawan, menyukai isu-isu tradisionalisme sekaligus perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Bergabung dengan harian Kompas sejak 2002, kemudian ditugaskan di Kompas.com sejak 2016. Menyelesaikan S1 sebagai sarjana sains dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), dan S2 master ilmu komunikasi dari Magister Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina. 

Maria Sharapova, Akhir Tragis dari Ratu Lapangan Tanah Liat?

Kompas.com - 08/03/2016, 06:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin
KOMPAS.com — Pengakuan mengejutkan datang dari bintang lapangan tenis Maria Sharapova. Petenis papan atas dunia yang juga mantan juara Wimbledon itu mengaku menggunakan meldonium. Meldonium dilarang digunakan sejak 1 Januari 2016. Sharapova menggunakannya sejak 10 tahun sebelumnya secara legal.

Sharapova, yang memiliki julukan ratu lapangan tanah liat ini, gagal melewati tes meldonium setelah mengikuti kejuaraan Australia Terbuka. Pengakuan ini meluluhlantakkan hati para penggemarnya di seantero jagat.

Sharapova adalah keajaiban lapangan tenis. Kecantikan berpadu dengan kelihaiannya bermain tenis sulit dicari tandingannya.



Seperti dikutip Daily Mail dan Independent.co.uk, Sharapova memberi pengakuan mengejutkan itu pada Senin (7/3/2016) di Los Angeles. Pengakuan ini semakin memperkuat rumor bahwa Sharapova akan pensiun dini dari dunia tenis.

Peraih lima gelar juara Grand Slam ini mengaku mengonsumsi meldonium sejak 10 tahun lalu. Mulai 1 Januari 2016, meldonium masuk doping terlarang oleh Badan Anti-Doping Dunia atau World Anti-Doping Agency (WADA).

(Baca: Sharapova Gagal dalam Tes Doping)

Meldonium berfungsi untuk mempercepat sirkulasi darah dalam tubuh. Secara medikal, meldonium berperan untuk meningkatkan kapasitas aliran darah bagi pasien yang menderita jantung kronis. Pada akhirnya, meldonium juga bisa dimanfaatkan untuk kesehatan para atlet.

Tak ingin berakhir tragis

Dalam konferensi pers di Los Angeles pada Senin (7/3/2016) malam waktu setempat, para jurnalis membayangkan Sharapova akan mengumumkan pensiun dini akibat beberapa kali mengalami cedera.

AFP Maria Sharapova
Namun, di forum itu, Sharapova memberi pengakuan bahwa ITF memberi informasi kepada dirinya bahwa dia gagal menjalani tes doping di Melbourne, Australia, pada Januari lalu.

"Saya menerima surat dari ITF bahwa saya gagal melewati tes (antidoping) di Australia Terbuka. Saya bertanggung jawab penuh secara profesional atas itu semua dan saya telah membuat sebuah kesalahan besar," kata Sharapova dengan tegar.

"Saya secara legal telah mengonsumsi (meldonium) selama 10 tahun ini," lanjut Sharapova. Sharapova mengetahui akan ada konsekuensinya dan dia tak ingin mengakhiri karier dengan cara tragis seperti itu.

"Saya sangat berharap saya diberi kesempatan lain untuk bermain tenis kembali. Saya tak menyalahkan siapa pun. Ini kesalahan saya. Saya telah membuat penggemar saya kecewa," kata Sharapova.

Sharapova juga tahu bahwa para jurnalis sebenarnya ingin mendengarkan konfirmasi bahwa ia akan pensiun. "Namun, kalau saya ingin mengumumkan pensiun saya, mungkin itu tidak akan saya lakukan di sebuah hotel dengan karpet jelek seperti ini," katanya dengan nada bercanda.

Ia mengakui mengonsumsi meldonium untuk meningkatkan kesehatannya. Dengan pengumuman ini, Sharapova juga menarik diri dari kompetisi terdekat di Palm Springs, selain memang harus memulihkan dari cedera.

Halaman:


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com