Sharapova adalah keajaiban lapangan tenis. Kecantikan berpadu dengan kelihaiannya bermain tenis sulit dicari tandingannya.
To my hero @mariasharapova. You have been an exemplary, honest and hardworking individual for as… https://t.co/55ZgJoilkY
— Giselle (@Giselle_M7) March 7, 2016
Don't feel too bad @MariaSharapova, I have also failed a drug test
— Drew Lazor (@drewlazor) March 7, 2016
Be strong and hold on @MariaSharapova https://t.co/7aBrVXieGg
— Pigging Etchuzera (@missetchuzera) March 8, 2016
Proud of you @MariaSharapova for taking full responsibility knowing the repercussions ahead. We're with you on this???? pic.twitter.com/w2PjlteIeJ
— Team Sharapova (@team_sharapova) March 7, 2016
So, even with the help of drugs, Maria Sharapova still lost 18 consecutive matches to Serena?
???? pic.twitter.com/HOu3v437Yp
— TheObamaDiary.com (@TheObamaDiary) March 7, 2016
Seperti dikutip Daily Mail dan Independent.co.uk, Sharapova memberi pengakuan mengejutkan itu pada Senin (7/3/2016) di Los Angeles. Pengakuan ini semakin memperkuat rumor bahwa Sharapova akan pensiun dini dari dunia tenis.
Peraih lima gelar juara Grand Slam ini mengaku mengonsumsi meldonium sejak 10 tahun lalu. Mulai 1 Januari 2016, meldonium masuk doping terlarang oleh Badan Anti-Doping Dunia atau World Anti-Doping Agency (WADA).
(Baca: Sharapova Gagal dalam Tes Doping)
Meldonium berfungsi untuk mempercepat sirkulasi darah dalam tubuh. Secara medikal, meldonium berperan untuk meningkatkan kapasitas aliran darah bagi pasien yang menderita jantung kronis. Pada akhirnya, meldonium juga bisa dimanfaatkan untuk kesehatan para atlet.
Tak ingin berakhir tragis
Dalam konferensi pers di Los Angeles pada Senin (7/3/2016) malam waktu setempat, para jurnalis membayangkan Sharapova akan mengumumkan pensiun dini akibat beberapa kali mengalami cedera.
"Saya menerima surat dari ITF bahwa saya gagal melewati tes (antidoping) di Australia Terbuka. Saya bertanggung jawab penuh secara profesional atas itu semua dan saya telah membuat sebuah kesalahan besar," kata Sharapova dengan tegar.
"Saya secara legal telah mengonsumsi (meldonium) selama 10 tahun ini," lanjut Sharapova. Sharapova mengetahui akan ada konsekuensinya dan dia tak ingin mengakhiri karier dengan cara tragis seperti itu.
"Saya sangat berharap saya diberi kesempatan lain untuk bermain tenis kembali. Saya tak menyalahkan siapa pun. Ini kesalahan saya. Saya telah membuat penggemar saya kecewa," kata Sharapova.
Sharapova juga tahu bahwa para jurnalis sebenarnya ingin mendengarkan konfirmasi bahwa ia akan pensiun. "Namun, kalau saya ingin mengumumkan pensiun saya, mungkin itu tidak akan saya lakukan di sebuah hotel dengan karpet jelek seperti ini," katanya dengan nada bercanda.
Ia mengakui mengonsumsi meldonium untuk meningkatkan kesehatannya. Dengan pengumuman ini, Sharapova juga menarik diri dari kompetisi terdekat di Palm Springs, selain memang harus memulihkan dari cedera.
Ditanya mengenai konsekuensi dari gagal tes meldonium tersebut, Sharapova menjawab, "Saya tidak tahu. Informasi ini sangat baru bagi saya. Saya baru menerima surat beberapa hari lalu dan saya akan menghubungi ITF," katanya.
Diharap memahaminya
Sejak 10 tahun lalu, Sharapova mengaku diberi obat yang bernama mildronate oleh dokter keluarga. "Beberapa hari lalu saya menerima surat dari ITF dan baru tahu bahwa mildronate itu punya nama lain meldonium," katanya.
"Penting untuk Anda ketahui bahwa selama 10 tahun obat ini tak masuk daftar obat yang dilarang WADA, dan saya menggunakan obat ini selama 10 tahun secara legal. Namun, pada 1 Januari 2016, peraturannya berubah dan meldonium menjadi obat yang dilarang dan saya tak mengetahui sebelumnya," katanya.
Ratu tenis yang masuk jajaran atlet dengan penghasilan terbesar di dunia itu mengaku mulai mengonsumsi meldonium sejak usia 16 tahun, sebelum mendapat gelar Grand Slam di Wimbledon pada 2004. "Saya diberi obat ini oleh dokter keluarga saya untuk beberapa masalah kesehatan yang saya rasakan pada tahun 2006," kata Sharapova.
Selama kariernya, Sharapova telah menunjukkan kepada dunia bahwa ia selalu terbuka terhadap segala isu dan berusaha menerimanya dalam segala hal. "Saya telah mengecewakan penggemar, membuat dunia olahraga kecewa. Saya telah bermain tenis sejak usia empat tahun dan saya sangat mencintainya," kata Sharapova, seperti dikutip Independent.co.uk.
Gelar Juara Sharapova
Australia Terbuka 2008
Perancis Terbuka 2012, 2014
Wimbledon 2004
Amerika Serikat Terbuka 2006
WTA Tour Finals 2004
Medali Perak Olimpiade 2012
Perjalanan Karier Sharapova
2001 Bermain pertama kalinya
2002 Bermain untuk dua pergelaran WTA Tour
2003 Menang pertama kali gelar WTA di Jepang Terbuka, plus debut di Grand Slam
2004 Menang pertama kali gelar Grand Slam di Wimbledon menumbangkan Serena Williams
2006 Menang di Amerika Serikat Terbuka, gelar kedua Grand Slam mengalahkan Justine Henin
2008 Menang di Australia Terbuka
2012 Menang di Perancis Terbuka, gelar keempat Grand Slam
2014 Menang untuk kelima kalinya gelar Grand Slam di Perancis Terbuka