Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau Perlu, Datangkan Mia Audina

Kompas.com - 25/02/2016, 17:59 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

BANDUNG, Kompas.com - Pelatih senior PB Djarum, Christian Hadinata, menganggap kemerosotan prestasi di tunggal putri antara lain disebabkan putusnya mata rantai regenerasi di pelatnas Cipayung.

Christian menanggap ini dalam konferensi pers Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 di Bandung, Kamis (25/2/2016). Hadir dalam acara ini Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Joppy Rosuimin dan mantan pemain putri pelatnas, Minarti Timur.

"Kalau di sektor lain masih ada nama-nama senior dengan prestasi yang menjadi acuan para peman muda, di sektor tunggal putri boleh dikata tidak ada," kata Christian. "Ganda putra masih ada Hendra/Ahsan, ganda campuran ada Butet/Tontowi, dan ganda putri ada Greysia Polii/Nitya," kata Christian.

"Di unggal putri sekarang paling senior kan Linda (Weni Fanetri). Memang sempat memberi harapan di Indonesia Open, tetapi kemudian prestasinya naik turun, antara lain karena mental dan kekhawatiran cedera," lanjutnya.

Christian melihat pada masa lalu, dengan adanya senioritas dan role model, pola pembinaan jadi lebih mudah. "Kalau dulu kan ada Verawaty, Ivana dan--terutama--Susy Susanti. Para pemain muda tinggal mengikuti jalan seniornya tersebut," kata Christian.

Peniruan tersebut bisa dilakukan dalam hal pola latihan, gaya hidup, disiplin, maupun dalam hal mental bertanding. "Prestasi Susy saat itu kan membuat para pemain lain berambisi setidaknya menjadi pemain kedua di bawah Susy."

Ia menunjuk mata rantai ini seolah putus setelah Susy mundur. "Tadinya ada Mia Audina, tetpai ia kemudian menghilang," lanjut Christian.

Hal ini dibenarkan oleh mantan pemain Minarti Timur. Pemain yang telah 12 tahun bermukim di Filipina meneyebut memang ada kekosongan di sektor tunggal putri setelah generasi Susy dan Mia Audina menghilang. "Saya waktu itu sudah main ganda campuran. Kita memang melihat saat itu para pemain tunggal putri pada berguguran, termasuk Sarweandah dan Yuni Kartika," katanya.

Mia Audina adalah pemain yang sebenarnya diharap menggantikan Susy Susnati pada 1990-an. Ia sempat meraih medali perak Olimpiade Atlanta 1996, sebelum pindah kewarganegaraan ke Belanda. Di Belanda, Mia bahkan mampu mengangkat moral dan prestasi para pemain negeri tersebut di ajang Piala Uber.

Christian tidak menampik anggapan posisi pelatih bisa berperan sebagai role model. Misalnya, dengan menjadikan mantan pemain berprestasi seperti Susy Susanti menjadi pelatih. "Masalahnya tidak semudah itu. Pemain yang baik pun belum tentu memiliki talenta sebagai pelatih yang baik," kata Christian. "Apakah ia memiliki kemampuan dan terutama waktu dan kesabaran untuk melatih?"

Karena itu, Christian menyebut untuk saat ini hal paling maksimal yang bisa dilakukan adalah mendatangkan para mantan pemain ternama tersebut untuk berbagi pengalaman menjelang turenamen besar seperti Piala Uber atau SEA Games. "Susy sudah berkali-kali kita datangkan. Memang bisa memotivasi. Ini mungkin dibutuhkan pemain putri saat ini. Kalau perlu  mendatangkan Mia Audina untuk bicara depan para pemain. Mungkin dia bisa memotivasi sebagai mantan pemain yang peranh berada di tingkat dunia dan berani mengambil keputusan penting dalam hidupnya pada saat kritis."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

De Zerbi Tinggalkan Brighton Akhir Musim, Masuk Radar Milan dan Bayern

De Zerbi Tinggalkan Brighton Akhir Musim, Masuk Radar Milan dan Bayern

Liga Inggris
Leverkusen Juara Bundesliga Tanpa Kalah, Alonso Panjat Pagar, Hadiah Cincin Emas

Leverkusen Juara Bundesliga Tanpa Kalah, Alonso Panjat Pagar, Hadiah Cincin Emas

Bundesliga
Ungkapan Hati Bojan Hodak Bawa Persib ke Final, Putus Kutukan Bali United

Ungkapan Hati Bojan Hodak Bawa Persib ke Final, Putus Kutukan Bali United

Liga Indonesia
BERITA FOTO: Persib ke Final, Atmosfer Luar Biasa Si Jalak Harupat

BERITA FOTO: Persib ke Final, Atmosfer Luar Biasa Si Jalak Harupat

Liga Indonesia
Jadwal Final Thailand Open 2024: Ana/Tiwi Harapan Juara Indonesia

Jadwal Final Thailand Open 2024: Ana/Tiwi Harapan Juara Indonesia

Badminton
Thailand Open 2024, Rasa Syukur Febriana/Amalia Tembus Final Super 500 Pertama

Thailand Open 2024, Rasa Syukur Febriana/Amalia Tembus Final Super 500 Pertama

Badminton
Jadwal Liga Inggris dan Link Live Streaming Man City Vs West Ham, Arsenal Vs Everton

Jadwal Liga Inggris dan Link Live Streaming Man City Vs West Ham, Arsenal Vs Everton

Liga Inggris
Atalanta Lolos ke Liga Champions, De Ketelaere Minta Maaf ke AC Milan

Atalanta Lolos ke Liga Champions, De Ketelaere Minta Maaf ke AC Milan

Liga Italia
Hasil Torino Vs Milan: Bola Udara, Sengatan 17 Detik, Rossoneri Kalah

Hasil Torino Vs Milan: Bola Udara, Sengatan 17 Detik, Rossoneri Kalah

Liga Italia
Veddriq Leonardo Juara di Shanghai, Buka Kans Lolos Olimpiade Paris 2024

Veddriq Leonardo Juara di Shanghai, Buka Kans Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Hasil Bundesliga, Bayer Leverkusen Torehkan Rekor Invincible

Hasil Bundesliga, Bayer Leverkusen Torehkan Rekor Invincible

Bundesliga
Shin Tae-yong Akan Melakoni 3 Laga Dalam Rentang Waktu 10 Hari

Shin Tae-yong Akan Melakoni 3 Laga Dalam Rentang Waktu 10 Hari

Timnas Indonesia
FC Utrecht Lepas Ivar Jenner ke Timnas Indonesia

FC Utrecht Lepas Ivar Jenner ke Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
PSSI Umumkan Manajer Timnas U20 dan Timnas Putri Indonesia

PSSI Umumkan Manajer Timnas U20 dan Timnas Putri Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Bali United 3-0, Maung ke Final Championship Series Liga 1

Hasil Persib Vs Bali United 3-0, Maung ke Final Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com