"Dia adalah seorang idola. Dia menjabat tangan saya dan membuat saya sempat berpikir apakah saya akan mencuci tangan saya lagi atau tidak," kata Ygor Coelho, salah satu pebulu tangkis asal Brasil.
Sihir Lin Dan juga dirasakan oleh pemain Brasil lainnya, Igor Ibrahim. Meski kalah 12-21, 5-21 dari Lin Dan pada babak penyisihan Grup A, Ibrahim tetap merasa senang karena ia bisa bertanding melawan sang idola.
"Impian saya akhirnya menjadi kenyataan. Saya merasa senang karena saya bisa tampil bagus tanpa merasa gugup. Saya juga tetap senang meski hanya mendapat poin sedikit," kata Ibrahim.
Lin Dan hadir di Brasil Terbuka bukan hanya untuk bertanding, tetapi juga melakukan uji coba stadion paviliun empat gedung Riocentro, Barra, yang akan dipakai untuk Olimpiade 2016.
"Alasan kenapa saya datang ke sini adalah karena saya berharap bisa tahu lebih banyak mengenai Olimpiade Rio, termasuk soal arena dan juga iklim," tutur pemain kidal berusia 32 tahun itu.
Meski selalu mendapat perhatian lebih dari para penonton dan pemain di lapangan, Lin Dan tetap rendah hati. Ia tidak menganggap dirinya sebagai seorang idola yang dielu-elukan banyak orang.
"Saya tidak merasa berbeda dari orang lain. Pelatih saya menuntut saya bermain lebih baik dan saya juga punya keluarga, jadi saya sangat sibuk," ujar peraih dua medali emas Olimpiade itu.
Pada ajang Brasil Terbuka 2015, Lin Dan sudah memastikan satu tempat di babak perempat final dan akan bertemu pemain Ceko, Petr Koukal, Jumat (27/11/2015) siang waktu setempat atau malam WIB. (Tulus Muliawan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.