Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Penampakan "Senjata" Sean Gelael di Lintasan GP2

Kompas.com - 30/07/2015, 13:13 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

KOMPAS.com – Pebalap muda Indonesia Sean Gelael memiliki misi tersendiri saat ikut terjun di ajang kejuaraan GP2, terutama di tengah kesibukannya mengikuti serangkaian kejuaraan Formula Renault 3.5. Sean ingin menambah pengalaman menghadapi misi utama di tahun 2016.

"Ini semua demi persiapan di masa depan," ucap Sean, pekan lalu.

Berbeda dengan Formula Renault 3.5 yang mempersenjatai pesertanya dengan mesin Renault 3.4 liter V8 dan menghasilkan tenaga 530bhp, mobil GP2 memiliki performa sangat kencang karena dipersenjatai dengan mesin Mecachrome V8 bertenaga 612bhp.

Dengan mesin seperti itu, top speed mobil GP2 mencapai 332 kilometer per jam. Seperti Formula 1, mobil ini melaju dengan ban Pirelli. Karakteristik antara Pirelli dengan ban Michelin yang dipakai Sean di Formula Renault 3.5 maupun ban Hankook di ajang Formula 3 sangat berbeda.

Ban Pirelli lebih cepat "haus" sehingga pada jarak jauh pebalap harus dapat menjaga ban dengan baik. Yang membuat kagum, performa mobil GP2 hampir sama kencangnya dengan mobil F1.

Ini sangat menarik. Kadang, pemegang posisi pole di GP2 lebih kencang dari catatan waktu kualifikasi yang diperoleh mobil-mobil F1 barisan belakang.

Tantangan bagi Sean

Melihat pengalaman para pebalap GP2, terlihat sekali beratnya tantangan yang harus dihadapi Sean. Rekan setimnya, Julian Leal, adalah pebalap asal Kolombia yang memulai debut di GP2 pada 2011 atau saat Sean berusia 14 tahun.

Julian sempat menjalani ajang Formula Renault 3.5 selama dua musim sebelum ikut terjun di GP2. Belum lagi pengalaman pesaing lainnya, mengingat ajang ini sudah berlangsung setengah jalan di mana para pesaingnya sudah jauh lebih siap.

KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Pebalap muda Indonesia, Sean Gelael

Hal itu menjadi tantangan berat bagi Sean yang menjadi pebalap termuda di ajang tersebut. Kendati demikian, hal itu tidak terlalu membebani, mengingat masuknya balapan GP2 ke dalam aktivitas utamanya di ajang Formula Renault 3.5 Series dimaksudkan untuk menambah pengalaman.

Keperccayaan diri yang cukup juga membawa Sean pada hasil terbaik saat mencicipi ajang balap GP2 pada 24-26 Juli 2015 lalu di Hungaroring. Sean sempat finish di posisi 18 saat race pertama dan menduduki posisi 20 pada race kedua.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai sepak terjang Sean Gelael dan Tim Jagonya Ayam with Carlin di ajang World Series by Renault dan Formula 3 serta beberapa informasi paling update lainnya dari Sean, silahkan ikuti akun Twitter resmi SeanGelael di @IDSeanGP dan fan page Facebook resmi Sean Gelael dihttps://www.facebook.com/IDSeanGP serta www.sean-gelael.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Internasional
Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Internasional
Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Internasional
VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

Internasional
Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Internasional
Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Badminton
Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com