Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpora Dihujani Informasi A1

Kompas.com - 04/11/2014, 21:53 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dihujani informasi A1 (tingkat tinggi) tentang olahraga nasional dalam diskusi dengan jajaran redaksi Kompas, Selasa (4/11/2014).

Menpora pilihan Presiden Jokowi ini menerima masukan dari para jurnalis senior olahraga, seperti Hendry Bangun, Yesayas Octavianus, Anton Sanjoyo, ataupun Yunas Santhani Azis.

Para jurnalis ini terutama mengkritik target yang dicanangkan Menpora untuk menyukseskan Asian Games 2018 baik dari segi penyelenggaraan maupun dari segi prestasi. Menpora Nahrawi bahkan mencanangkan Indonesia akan menduduki peringkat lima dalam perolehan medali.

"Dari mana ukurannya kita bisa menempatkan diri di peringkat lima Asian Games kalau kita harus bersaing dengan negara-negara kuning, seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea, ditambah negara-negara pecahan Soviet, serta negara-negara teluk yang menggunakan pelari dari Afrika?" tanya Yesayas Octavianus.

Sementara informasi A1 yang dipaparkan lebih banyak berikatan dengan karut-marutnya dunia sepak bola Indonesia. "Ya, saya sudah dengar isu tentang mafia sepak bola itu. Mungkin saya sudah bertemu pula," kata Nahrawi.

Nahrawi juga menyebut ucapannya tentang peringkat lima bagi Indonesia di Asian Games 2018 mendatang bukan tanpa maksud. "Saya memang sengaja mencanangkan target yang tinggi. Mungkin tidak realistis, tetapi untuk memulai sesuatu kita harus mulai dari yang paling tinggi," katanya.

Ia juga menyebut kendala paling besar tentunya adalah soal penggalangan dana. "Saat ini bidang olahraga bukanlah sesuatu yang menarik buat swasta dalam melimpahkan CSR mereka. Sedang kita pikirkan agar swasta mau juga untuk menyumbangkan sebagian CSR mereka untuk ikut mengembangkan olahraga, terutama berkaitan dengan event besar seperti SEA Games maupun Asian Games. Bagaimanapun, ini kan membawa nama negara."

Nahrawi juga membuka diri untuk menerima semua masukan untuk kemajuan olahraga Indonesia. "Saya sudah punya kebijakan untuk mengurangi staf ahli. Jadi saat ini saya butuh masukan dari banyak pihak, apakah itu dari wartawan, kalangan olahraga, bahkan orang tua."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com