"Kami menduga ketiganya menghilang untuk mendapatkan pekerjaan di sini secara ilegal," ujar seorang inspektur polisi senior, Kwon Wang-hoon, di Incheon kepada AFP, Sabtu (27/9/2014).
Salah satu atlet sepak takraw Nepal diberitakan menghilang pada Rabu (24/9/2014) dini hari. Padahal, hari itu dia dan timnya dijadwalkan kembali ke Nepal.
Sehari kemudian, giliran dua atlet wushu yang meninggalkan athlete village tanpa pemberitahuan. Keduanya tetap tidak muncul ketika tim wushu Nepal meninggalkan Incheon, Kamis (25/9/2014).
Rekaman CCTV menunjukkan kedua atlet wushu tersebut keluar dari perkampungan atlet ketika hari masih gelap dengan membawa tas mereka, sama seperti yang dilakukan atlet sepak takraw, sehari sebelumnya.
"Kami sudah meminta kepada para pekerja dari Nepal (di sini) dan perusahaan lokal yang memakai jasa pekerja imigran untuk membantu mencari ketiganya," lanjut Kwon.
Kwon juga menjelaskan bahwa visa Asian Games mereka akan berakhir pada 19 Oktober. Jika mereka tidak kembali ke Nepal hingga tanggal tersebut, ketiganya akan dikenai sanksi sebagai imigran gelap.
Beberapa atlet dari Asia Tenggara dan Asia Selatan sering memakai event olahraga di Korea Selatan atau event besar ekonomi lainnya sebagai sarana untuk menjadi imigran gelap. Pada Asian Games 2002 di Busan, ada 16 atlet dari negara-negara tersebut menghilang.
Setiap tahun, Korea Selatan selalu mengeluarkan visa untuk 10.000 pekerja asing dari Vietnam, Filipina, dan negara Asia lainnya, karena kurangnya tenaga pekerja untuk perusahaan-perusahaan kecil.
Lebih dari 200.000 pekerja asing di sana, bekerja secara ilegal di bidang manufaktur, konstruksi, dan industri lainnya.
Baca juga: Atlet Nepal Menghilang dari Perkampungan Atlet Asian Games 2014
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.