Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tontowi Ahmad Jadi Bulan-bulanan

Kompas.com - 18/03/2014, 23:18 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

JAKARTA, Kompas.com — Di lapangan bulu tangkis, Tontowi Ahmad adalah seorang pemain yang stylish dengan pukulan smes yang menukik dan sulit dikembalikan, tetapi berbanding terbalik dengan penampilan sehari-hari.

Pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir telah membuktikan diri sebagai satu pasangan utama dunia dalam tiga tahun terakhir. ereka bahkan mampu membuat prestasi yang belum dapat dibuat para pesaing dari China seperti Zhang Nan/Zhao Yunlei, yaitu menjadi juara tiga kali di arena tertua, All England antara 2012-2014.

Di All England 2014 lalu, Owi/Butet meraih gelar juara ketiga dengan kembali mengalahkan pasangan China, Zhang Nan/Zhao Yunlei dalam dua gim 21-13, 21-17, dalam pertandingan di National Indoor Stadium, Birmingham, pada Minggu (9/3/2014).

Kedua pemain meluapkan kegembiraan mereka dengan cara berbeda. Liliyana Natsir yang lebih tenang mengucap syukur dengan membuat tanda salib di lapangan sebelum menghambur ke arah pelatih.

Tontowi merayakannya dengan lebih ekspresif. Ia membaringkan badan di lapangan sambil berteriak. Setelah kemenangan, dalam siaran televisi, Tontowi terlihat ekspresif memeluk pelatih dan kemudian mengacungkan tiga jari ke arah kamera. Mencetak hat-trick dalam sebuah turnamen setingkat Super Series Premier di era bulu tangkis modern seperti saat ini memang bukan suatu hal yang mudah.

Namun di luar lapangan, Tontowi adalah seorang yang luar biasa pemalu. Ia selalu menjadi bulan-bulanan media dan rekan-rekannya dalam menanggapi pertanyaan wartawan.

Seperti terlihat saat pemberian uang bonus sebesar Rp 1 miliar dari Djarum Foundation dan Yayasan Jaya Raya kepada para juara All England di Galeri Indonesia Kaya, Mall Grand Indonesia, Selasa (18/3/2014).

Para wartawan mencecar Tontowi dengan ragam pertanyaan mulai dari peran orangtua dalam awal kariernya sebagai pemain bulu tangkis hingga peruntukan uang bonus yang diterimanya. Jawaban yang diberikan Owi pun selalu menimbulkan gelak tawa.

"Ayah saya memang orang yang mengajarkan disiplin kepada saya dalam berlatih bulu tangkis di lapangan depan rumah," kata pemuda kelahiran Desa Selandaka, Sumpiuh, Banyumas, pada 1987 ini. "Sementara ibu saya sebenarnya dulu lebih senang kalau saya masuk pesantren."

Wartawan lain menanyakan bonus yang sudah miliaran diterima oleh Tontowi, termasuk hadiah rumah, apakah sudah ada rencana penggunaannya untuk masa depan atau belum. Selain itu ditanyakan pula soal hubungan dengan mahasiswi London School of Public Relation. "Saya belum punya rencana penggunaan uang bonus pada masa depan. Tapi untuk yang kedua, saya belum mau menjawab."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com