JAKARTA, KOMPAS.com - Regenari pelari di Indonesia menghadapi tiga tantangan.
Laman antaranews.com mewartakan pandangan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Tigor Tanjung di sela-sela Kejuaraan Nasional Atletik.
Kejuaraan itu berlangsung di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor.
Data dari PB PASI menunjukkan minat atlet di daerah-daerah untuk cabang olahraga tertua di muka Bumi ini menunjukkan masih terjaga dan tidak kehilangan regenerasi.
Baca juga: Ini Tekad Jawa Timur pada Kejurnas Atletik
Tigor mencatat sedikitnya ada tiga tantangan terkait regenerasi itu.
Pertama, daerah acap mengalami masalah kekurangan dana.
Kedua, kurangnya infrastruktur pendukung di daerah.
Ketiga, kurangnya manajemen sumber daya manusia.
"Ini termasuk soal manajerial dan kepelatihan," ucap Tigor.
Optimistis
Tigor menambahkan, terhadap tantangan itu, PB PASI tetap optimistis cabang atletik tidak akan pernah kehilangan bibit-bibit muda potensial.
"Lihat saja, kejurnas ini diikuti lebih dari seribu orang," katanya.
Tigor mengatakan pula ihwal kurangnya dana, salah satunya masih lekatnya pandangan bahwa olahraga atletik tidak begitu populer.
Tigor membuat perbandingan dengan sepak bola.
"Sehingga, kucuran dana untuk atletik sangat terbatas," ujarnya.