JAKARTA, KOMPAS.com - Pelatnas atletik menginginkan tetap berlatih di Stadion Madya, di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta.
"Standar lintasan atletik telah memenuhi stadar keamanan," kata pelatih atletik nomor lari cepat, Eni Nuraeni, sebagaimana warta laman antaranews.com, hari ini.
Sebelumnya, pelatnas atletik harus berbagi tempat dengan klub Liga 1 Bhayangkara FC.
Pasalnya, kandang Bhayangkara FC yakni Stadion PTIK Jakarta Selatan tengah direnovasi.
Pengelola Stadion Madya mengizinkan Bhayangkara FC bermarkas di Stadion Madya per 3 Juli 2019.
Lantaran kebijakan itulah, pelari nasional Lalu Muhammad Zohri harus berbagi tempat latihan.
Eni menyebutkan, salah satu kelayakan internasional lintasan atletik di Stadion Madya adalah bahwa lintasan itu terdiri dari delapan lajur mengelilingi lapangan sepak bola.
Sementara itu, ada area pemanasan lari yang dinilai tak layak oleh Eni.
Area itu ada di belakang Tribun Timur Stadion Madya.
"Area itu berpotensi mencederai atlet," tuturnya.
Di situ, sudut tikungan lari dinilai terlalu tajam.
Lagian, di bagian itu, yang semula enam lintasan, saat masuk tikungan menjadi tiga lintasan.
"Kalau pelari saya melesat cepat, bisa bablas dia ke luar lapangan," imbuh Eni.
Tak cuma itu, lintasan di area pemanasan juga berbahaya bagi atlet lari estafet.
"Tim estafet melakukan pertukaran tongkat di tikungan. Ini bahayanya tikungan di area pemanasan itu," tutur Eni.
"Penguatan kaki untuk lompat biasanya kami lakukan di rumput stadion," kata Eni.
"Tapi, sekarang, kami dilarang melintas," pungkas peraih penghargaan terbaik di Asia pada 2019.