JAKARTA, KOMPAS.com - Berlatih menggunakan sepeda statis bagi para atlet olahraga bersepeda bisa menjadi pilihan.
Sudah barang tentu, ada perbedaan yang mengemuka antara berlatih dengan sepeda bergerak dan sepeda statis alias sepeda diam.
Adalah instruktur kelas pro-cycling pada pusat kebugaran Fitness First di kawasan SCBD Jakarta, Cleber Nunes yang mengemukakan pandangannya, Rabu (31/7/2019).
"Tentu sudah biasa bila atlet berlatih dengan sepeda bergerak," ujar pria asal Brasil itu.
Paling tidak, salah satu perbedaannya adalah atlet yang berlatih dengan sepeda bergerak bisa menikmati berbagai pemandangan nyata pada wilayah yang dilewatinya.
Hal ini mengacu pada nomor bersepeda jalan raya maupun lintas alam.
Baca juga: Ini Agenda Balap Sepeda Nomor Jalan Raya Internasional pada Paruh Akhir 2019
Sementara, saat berlatih dengan sepeda statis, atlet hanya bisa menikmati pemandangan melalui gerak video digital.
Namun begitu, Nunes mengatakan bahwa berlatih dengan sepeda statis bisa menjadi pilihan baik tersendiri.
Mumpuni
Baca juga: Malaysia Tuan Rumah Balap Sepeda Perempuan Internasional
Sepeda statis masa kini, kata Cleber Nunes, sudah terbilang mumpuni.
Pasalnya, sepeda statis sebagaimana yang dimiliki Fitness First sudah komplet dengan dibenamkannya teknologi digital.
Sepeda statis di dalam ruangan tersebut dihubungkan dengan perangkat lunak berbasis web.
Dengan demikian, pada layar yang terpampang di bagian depan sepeda bisa ditampilkan fitur data.
Fitur yang juga bisa disaksikan di bagian depan ruang kebugaran itu berisi data tingkat kekuatan, seleksi rute bersepeda yang banyak, layar modern antarmuka, hingga melacak perkembangan latihan kebugaran.
"Jadi, berlatih dengan sepeda statis bagi atlet bisa membantu meningkatkan performa," imbuh Cleber Nunes.