TdS adalah balapan jalan raya jarak jauh.
TdS umumnya diadakan sekitar April hingga Juni.
Perhelatan TdS berlangsung selama seminggu.
Penyelenggaraan TdS sudah berbentuk kerja sama dengan Amaury Sport Organisation (ASO).
ASO adalah penyelenggara Tour de France (TdF) di Prancis.
Dari segi jumlah penonton, TdS berada di urutan kelima setelah TdF, Giro di Italia, Vuelta a Espana, dan Santos Tour Down Under.
Sesuai dengan namanya, Singkarak yang merupakan danau terbesar di Sumatra Barat menjadi bagian dari jalur lintasan Tour de Singkarak.
Selain itu, beberapa kawasan wisata lain juga menjadi bagian dari jalur lintasan.
Lintasan itu termasuk Lembah Harau, Kota Tambang Sawahlunto, Istana Pagaruyung, Danau Maninjau, Kelok 44, Perkampungan Adat Nagari Sijunjung, Danau Di atas, dan Danau Dibawah.
Internasional
Nasrul lebih lanjut mengatakan bukan perkara mudah menciptakan ajang internasional sebagamana layaknya TdS.
"Makanya, harusnya semua daerah bisa mengantisipasi kebutuhan anggaran untuk kegiatan ini," imbuh Nasrul.
Data dari Kepala Dinas Pariwisata Sumatra Barat Oni Yulfian menunjukkan, setahun silam, cuma ada dua daerah yang batal jadi tuan rumah TdS.
Kedua daerah itu adalah Kabupaten Pasaman Barat dan Padang Pariaman.
Sejak 2018, anggaran pelaksanaan TdS menjadi jatah pemerintah daerah melalui APBD.
"Pemerintah pusat hanya membantu sebatas promosi dan upacara pembukaan," tutur Oni Yulfian.
Kendati demikian, dari provinsi tetangga, Jambi, ada dua daerah yang bersedia menjadi tuan rumah TdS 2019.
Kedua daerah itu adalah Kerinci dan Sungai Penuh.