Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pungli di Lintas Sumatera Jadi Momok bagi Tim-tim Balap

Kompas.com - 30/06/2019, 16:42 WIB
Alsadad Rudi,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Kejuaraan road race yang digelar di suatu kota acapkali tak hanya diikuti tim-tim balap di kota tersebut, tapi juga dari daerah lain.

Tak terkecuali pada gelaran Yamaha Cup Race 2019 Seri II di Medan.

Seri pembuka wilayah Sumatera ini diikuti berbagai tim dari berbagai kota di Pulau Andalas, misalnya dari Aceh, Padang hingga yang terjauh, Lampung.

Karena harus berlaga di kota lain, tim-tim tersebut mau tak mau harus mengirim motor-motor balapnya lewat jalan darat.

Demi menekan biaya, pengiriman motor lewat jalur darat tentu lebih murah.

Baca juga: Masuk Seri Kedua, Yamaha Cup Race 2019 Sambangi Medan

Kendati demikian, ada momok yang harus dialami tim-tim balap tersebut, yang tentu saja membuat mereka harus mengeluarkan uang ekstra, yakni pungutan liar alias pungli.

Salah satu paddock tim balap yang meramaikan gelaran Yamaha Cup Race 2019 seri kedua di Sirkuit Pancing, Medan, Sumatera Utara, 29-30 Juni 2019.Kompas.com/Alsadad Rudi Salah satu paddock tim balap yang meramaikan gelaran Yamaha Cup Race 2019 seri kedua di Sirkuit Pancing, Medan, Sumatera Utara, 29-30 Juni 2019.

Pungli disebut-sebut sangat marak di jalan lintas Sumatera. Pelakunya bahkan mulai dari preman hingga oknum aparat.

Seperti itulah pengakuan Umar, salah seorang manajer tim Lampung yang turun dalam YCR Seri Medan.

Selama perjalanan dua hari dua malam dari Lampung ke Medan, ia menyebut kru yang membawa motor kerap dimintai pungli.

Jika pelakunya preman, maka pungli diminta sebagai setoran karena mobil melintas di wilayah tempat bermukimnya para preman-preman tersebut.

Baca juga: Tak Ada Sirkuit Pasar Senggol di Yamaha Cup Race 2019

Namun bila pelakunya oknum aparat, alasannya terkadang sesuatu yang dinilai mengada-ada dan cenderung cari kasalahan.

Misalnya, motor yang tidak dilengkapi alat standar keamanan hingga pajak yang mati.

"Sudah ada surat jalan segala macam, masih saja dicari-cari pakai mati pajak lah. Padahal kan motornhya cuma untuk balap (pemakaian di sirkuit bukan di jalan raya)," kata Umar saat ditemui di paddock di sela-sela gelaran YRC Medan, di Sirkuit Pancing, Minggu (30/6/2019).

Gelaran Yamaha Cup Race 2019 seri kedua di Sirkuit Pancing, Medan, Sumatera Utara, 29-30 Juni 2019.Kompas.com/Alsadad Rudi Gelaran Yamaha Cup Race 2019 seri kedua di Sirkuit Pancing, Medan, Sumatera Utara, 29-30 Juni 2019.

Banyaknya pungli membuat Umar harus menyediakan dana khusus.

Besarannya bisa mencapai Rp 2 juta untuk sekali jalan.

Jumlah pungli yang diminta bervariasi. Namun uang pungli yang diminta oknum aparat lebih besar ketimbang preman.

"Preman dikasih Rp 10.000-20.000 mau. Polisi minimal Rp 50.000 sampai 200.000," ujar Umar.

Pengakuan yang disampaikan Umar juga dibenarkan Korik, manajer tim balap asal Padang.

Gelaran Yamaha Cup Race 2019 seri kedua di Sirkuit Pancing, Medan, Sumatera Utara, 29-30 Juni 2019.Kompas.com/Alsadad Rudi Gelaran Yamaha Cup Race 2019 seri kedua di Sirkuit Pancing, Medan, Sumatera Utara, 29-30 Juni 2019.

Hanya saja, Korik mengaku hanya diminta pungli oleh preman, tak pernah oleh oknum aparat.

Menurut Korik, tak semua jalur lintas Sumatera rawan pungli.

Beberapa daerah rawan kerap hanya ditemui di wilayah Lampung dan Sumatera Selatan.

Karena itu, pada gelaran YCR Seri Medan, perjalanan tim balap Korik dari Padang relatif aman.

"Lain daerah lain pula aturannya," ucap Korik.

Perjalanan di Jawa lebih aman

Meski berbasis di Sumatera, baik tim Korik maupun Umar sama-sama kerap melakukan perjalanan ke Jawa.

Berbeda dengan di Sumatera, keduanya menyebut jalur di Jawa relatif aman. Sebab mereka tak pernah sama sekali menemui pungli.

"Saya pernah sampai ke Surabaya. Pernah ke Yogya, Purwokerto, dan Sentul. Kalau di Jawa, aman," kata Korik.

Gelaran Yamaha Cup Race 2019 seri kedua di Sirkuit Pancing, Medan, Sumatera Utara, 29-30 Juni 2019.Kompas.com/Alsadad Rudi Gelaran Yamaha Cup Race 2019 seri kedua di Sirkuit Pancing, Medan, Sumatera Utara, 29-30 Juni 2019.

Khusus Umar, kendati Jawa relatif aman dan dekat dari Lampung, tim balap yang dipimpin tak bisa berlaga di sana.

Pasalnya, persaingan di Jawa relatif lebih ketat dibanding Sumatera.

Dengan persaingan yang lebih longgar, tentu tim balap Umar lebih berpeluang menang dan meraih poin untuk lolos ke final tingkat nasional.

Karena itu, tim balap Umar mau tak mau harus menempuh perjalanan jauh dan tak aman ke Medan, ketimbang menyeberang ke Jawa.

"Kalau di Jawa jalannya aman. Cuma keluar biaya karena harus lewat tol terus," pungkas Umar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

Liga Italia
Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Badminton
Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Liga Inggris
Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Motogp
Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Liga Inggris
Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Badminton
Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Timnas Indonesia
Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Liga Inggris
Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Motogp
Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Badminton
Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com