Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Penutupan Cikal Bakal Asian Para Games pada 1986 Diguyur Hujan..

Kompas.com - 15/10/2018, 13:50 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kemeriahan penutupan Asian Para Games 2018 terpancar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (13/10/2018) kemarin. Indonesia Asian Para Games 2018 Organizing Committee (Inapgoc) selaku penyelenggara telah memberikan suguhan memikat.

Pagelaran wayang yang dibawakan oleh dalang begitu ciamik melambangkan sejumlah cabang olahraga. Selain itu, girl band Korea Selatan, AOA memberikan suguhan aksi yang menawan.

Melalui aksi tersebut, Indonesia dinilai berhasil menyelenggarakan acara multievent olahraga khusus difabel. Sukses prestasi juga ditoreh, sebab Indonesia berhasil menempati peringkat kelima.

Kesuksesan itu berbeda dengan situasi yang terjadi pada penutupan Far East and South Pacific Games for the Disabled atau Fespic Games di Solo pada 1986. Fespic Games merupakan asal muasal Asian Para Games yang digelar selama delapan hari.

Harian Kompas pada 8 September 1986 menjelaskan bahwa ketika penutupan Fespic Games Solo diguyur hujan. Persiapan yang dilakukan agar peserta mendapat kenangan manis tak sesuai dengan rencana awal.

Kondisi menjadi kacau ketika hujan mengguyur Kota Solo sejak pukul 17.00 WIB. Akibatnya, semua persiapan untuk acara tersendat. Rencananya, penutupan itu akan menampilkan konfigurasi yang dibawakan ribuan pelajar SMP dan SMA.

Barisan atlet difabel yang terdiri dari 600 orang yang terbagi dalam 18 negara bubar karena bergerak mencari tempat untuk meneduh.

Baca juga: Melihat Pembukaan Fespic Games 1986, Cikal Bakal Asian Para Games...

Tetap berjalan

Presiden Soeharto, Minggu (31 Agustus 1986) pagi, di Sriwedari, Solo, membuka resmi Pekan Olahraga penyandang cacat se-Asia Timur dan Pasifik (Fespic Games). Presiden didampingi Ny Tien Soeharto, tokoh-tokoh olahraga dan pemerintahan seperti Mensesneg Sudharmono, Menpora Abdul Gafur, Sri Sultan Hamekubuwono IX. Sanneng Hanafi (45) atlet dari Indoensia, menyalakan api kaldron pekan olahraga ini, diiringi tepuk tangan 11.000 penonton yang memadati stadion. Ardus M Sawega Presiden Soeharto, Minggu (31 Agustus 1986) pagi, di Sriwedari, Solo, membuka resmi Pekan Olahraga penyandang cacat se-Asia Timur dan Pasifik (Fespic Games). Presiden didampingi Ny Tien Soeharto, tokoh-tokoh olahraga dan pemerintahan seperti Mensesneg Sudharmono, Menpora Abdul Gafur, Sri Sultan Hamekubuwono IX. Sanneng Hanafi (45) atlet dari Indoensia, menyalakan api kaldron pekan olahraga ini, diiringi tepuk tangan 11.000 penonton yang memadati stadion.
Meskipun tersendat karena hujan deras, penutupan tetap dilakukan. Konfigurasi pelajar akhirnya dilanjutkan dengan tampilan drumband SMP 3 dan SMP 5 Surakarta.

Sekitar 500 pelajar SD masuk ke Stadion Sriwedari Solo dan menunjukan tari Wanara dan disusul defile dari peserta.

Peserta yang tadinya berteduh kembali memasuki arena. Dengan pakaian basah kuyup, mereka membuka bajunya dan berteriak serta melambaikan tangan sebagai reaksi kebahagiaan dari peristiwa tersebut.

Menpora Abdul Gafur diamanahi oleh pemerintah untuk menutup olahraga difabel internasional itu. Abdul Gafur memberikan petuturan bahwa tanda jasa olahraga penyandang cacat kelas II akan diberikan pada Hari Olahraga 1987.

Bendera Fespic Games yang gagah berkibar akhirnya diturunkan tepat pukul 18.00 WIB. Hal itu sebagai pertanda ditutupnya pesta olah raga itu. Rancananya, Jepang menjadi lokasi Fespic Games selanjutnya pada 1989.

Sehari setelah saat itu, kontingen akan meninggalkan Solo dan kembali ke negaranya masing-masing.

Puas

Indonesia selaku tuan rumah bangga karena telah berhasil mengadakan pesta olahraga internasional itu.

Fespic Games Solo mempertandingkan 13 macam cabang olahraga, yaitu atletik, angkat berat, bola voli, sepak bola, catur, anggar, panahan, menembak, renang, bola keranjang, lawn bowls, lomba kursi roda, dan tenis meja.

Setelah hampir delapan hari digelar, Indonesia bisa mendapatkan peringkat kedua setelah Australia. Indonesia mendapatkan 75 emas, 104 perak dan 83 perunggu dari 13 cabang yang diikutinya.

Adapun, juara umum adalah Australia yang mendapatkan total medali 104 emas, 44 perak dan 28 perunggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com