Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekalahan Paling Menyakitkan Buat Liem Swie King

Kompas.com - 01/10/2018, 21:18 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

JAKARTA, Kompas.com - Legenda bulu tangkis Liem Swie King mengaku kekalahannya dari Han Jian di final Piala Thomas 1982 merupakan salah satu kekalahan paling menyakitkan sepanjang kariernya.

Saat itu ia kalah rubber game 12-15, 15-11, 14-17. King yang pernah menghuni Pelatnas selama 14 tahun, menyebut kekalahan dari Han Jian tersebut sangat menyakitkan karena menyebabkan tim Indonesia kalah dari China dan kehilangan Piala Thomas yang mereka rebut 1979. Final yang masih berlangsung 9 partai dalam dua malam tersebut menjadi neraka buat tim Indonesia. Dari unggul 3-1 di malam pertama, akhirnya justru kalah 4-5 dari China.

"Di malam pertama saya mampu menyumbangkan 2 poin di tunggal dan ganda bersama Christian.  Namun satu kekalahan saya dari Han Jian di malam kedua, mengakibatkan tim akhirnya kalah 4-5. Saat itu, Rudy (Hartono) dan Lius (Pongoh) juga kalah di malam kedua," kata King saat konferensi pers  BliBli.Com Superliga Junior 2018 di Jakarta, Senin (01/10/2018).

Menurut King, posisi dalam pertandingan beregu memang menjadi beban tersendiri, terutama buat pemain bintang. "Dalam pertandingan perorangan  kita bisa saja jago dan kerap menang, tetapi begitu dalam pertandingan beregu selalu ada perasaan takut kalah karena akan mempengaruhi permainan teman-teman tim kita," kata King lagi.

Sementara saat pertandingan beregu Piala Thomas masih dilangsungkan dengan format lama selama dua malam, King mengaku yang paling sulit adalah apabila harus bermain rangkap di nomor tunggal dan ganda. "Capeknya luar biasa. Untungnya di format baru, hampir tidak mungkin seorang pemain akan bermain rangkap, karena capai sekali."

Karena itulah, King menyambut baik  dilangsungkannya BliBli.Com Superliga Junior, sebuah  turnamen beregu dengan format Piala Thomas dan Uber. Ia bahkan memberi namanya untuk disematkan pada salah satu Piala turnamen ini. "Saya kira seorang pemain bulu tangkis modern juga harus siap diturunkan di segala jenis turnamen. Baik perorangah atau pun beregu. Apalagi bila membawa nama negara. Kalau negara lain sudah melakukannya, kita tidak boleh tertinggal."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apriyani Bangga Raih Perak Uber Cup 2024, Pemain Muda, Proses Luar Biasa

Apriyani Bangga Raih Perak Uber Cup 2024, Pemain Muda, Proses Luar Biasa

Badminton
Fajar Alfian Minta Maaf Indonesia Tak Juara, Janji Raih Trofi Thomas Cup 2026

Fajar Alfian Minta Maaf Indonesia Tak Juara, Janji Raih Trofi Thomas Cup 2026

Badminton
Hasil Crystal Palace vs Man United 4-0: Setan Merah Menderita

Hasil Crystal Palace vs Man United 4-0: Setan Merah Menderita

Liga Inggris
Jadwal Siaran Langsung Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Tayang di TV Nasional

Jadwal Siaran Langsung Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Tayang di TV Nasional

Timnas Indonesia
Indonesia Runner-up Thomas dan Uber Cup 2024, Tetap Juara bagi Ricky Soebagdja

Indonesia Runner-up Thomas dan Uber Cup 2024, Tetap Juara bagi Ricky Soebagdja

Badminton
Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

Timnas Indonesia
Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Liga Indonesia
Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

Badminton
Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

Liga Indonesia
Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

Timnas Indonesia
Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Timnas Indonesia
VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

Liga Indonesia
Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Liga Indonesia
Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com