Sebagai seorang PNS, ia tak bisa meninggalkan tanggung jawabnya.
Salah satu kegiatannya, dengan status sebagai olimpian Indonesia, Dedeh dipercaya membawa obor Asian Games 2018 dalam kirab obor di Lampung.
Tontowi Ahmad Bicara soal Calon Tandemnya Setelah Liliyana Natsir Pensiun #BanggaAtletKita #SemuaUntukIndonesia https://t.co/qvNR0AFGtD
— BolaSport.com (@BolaSportcom) September 6, 2018
Selain kurangnya persiapan, mengetatnya persaingan di nomor 100 meter kategori usia 35-39 menjadi alasan lain hasil tersebut.
Lucy Evans merupakan pendatang baru dalam dunia masters, di mana baru pertama kali bertemu dengan Dedeh.
Namun, sama seperti Dedeh, Fahmy Fachrezzy pun merasa lega dengan medali perak itu.
"Hasil itu sudah sangat baik bagi kami. Dengan minimnya persiapan dan ketatnya persaingan, Dedeh masih beruntung mendapatkan medali perak," tutur Fahmy.
Fahmy pun mencatat beberapa evaluasi untuk atletnya. Misalnya, Dedeh sempat melakukan sedikit kesalahan saat melakukan akselerasi di starting block.
Dedeh tak punya waktu lama untuk beristirahat. Hari ini, Jumat (7/9/2018), di Stadion Universitas City Sports Centre, ia akan mengikuti kualifikasi nomor 200 meter.
Perlombaan ini akan menjadi rivalitas kedua antara Dedeh dan seteru barunya, Lucy.
Jika berhasil menuntaskan kualifikasi dengan sempurna, Dedeh akan melenggang ke babak semifinal dan final yang digelar pada Sabtu (8/9/2018). (Persiana Galih)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.