Olimpiade London 2012
Fenomena ini juga terjadi pada Olimpiade London 2012.
Seperti diberitakan The Telegraph, 29 Juli 2012, survei yang dilakukan The Daily Telegraph menemukan 12.000 bangku penonton, tidak termasuk stadion sepak bola, kosong selama pertandingan Olimpiade London pada 28 Juli 2012.
Angka itu termasuk bangku kosong yang terdapat pada pertandingan favorit seperti tenis, renang, dan gimnastik. Padahal, sebelumnya tiket diumumkan telah habis terjual.
Sebagian bangku kosong itu merupakan jatah para petinggi yang tidak hadir.
Selain itu, 70 ribu tiket terbuang sia-sia karena merupakan jatah untuk negara-negara asing, tetapi tidak laku terjual.
Sementara, pihak agensi asing merasa ongkos yang dibutuhkan untuk mengembalikan tiket-tiket itu terlalu besar.
Tidak hanya itu, 50 ribu tiket ditahan oleh agensi asing dan akan dijual dengan harga tinggi di menit-menit terakhir.
Penyelenggara juga bersikukuh akan memberikan tiket yang tidak digunakan itu untuk masyarakat, dan mengakui besarnya jumlah bangku kosong dalam acara tersebut sangat mengecewakan.
Mereka menyatakan telah menjemput tentara-tentara yang sedang tidak bertugas, anak-anak sekolah, beserta guru-guru untuk datang menyaksikan pertandingan dan mengisi bangku yang kosong.
Olimpiade Rio 2016
Pada Olimpiade 2016 yang berlangsung di Rio de Janeiro, Argentina, seperti diberitakan Foxnews, 18 Agustus 2016, fenomena bangku kosong juga terjadi.
Misalnya, pada salah satu jadwal kompetisi taekwondo. Tiket yang tersedia dijual seharga 21-43 dollar AS terjual habis.
Namun, pemandangan yang terlihat di lokasi pertandingan justru sebaliknya. Sejumlah bangku penonton terlihat kosong.
Hal ini diperkirakan terjadi karena pertandingan dapat disaksikan oleh masyarakat melalui televisi maupun internet, sehingga banyak yang memutuskan untuk tidak hadir di stadion memberi dukungan secara langsung.