Sosok BK Pimpin Sepeda Nusantara Etape Cirebon

CIREBON, Kompas.com - Berdandan ala Bung Karno, salah satu anggota komunitas sepeda ontel mengawali start Sepeda Nusantara 2018 Etape Cirebon yang mendapat pengawalan dari patwal.

Perhelatan Sepeda Nusantara di Kota Udang ini mendapatkan sambutan meriah dari masyarakat. Mereka bukan hanya datang dari dalam kota tapi juga dari luar kota. Itu terlihat sejak pagi hari, di mana peserta terus mengalir memasuki kawasan Stadion Bima, Minggu (12/8/2018). Bahkan ketika bendera start akan dikibarkan masih banyak peserta yang terus berdatangan.

Sekretaris Daerah Kota Cirebon Asep Dedi mengucapkan terima kasih kepada Kemenpora yang telah memberikan kesempatan pada Kota Cirebon menjadi tuan rumah Sepeda Nusantara 2018. "Ini merupakan program Nasional yang digelar di 70 kabupaten dan kota. Ini juga merupakan upaya pemerintah dalam hal ini Kemenpora untuk menyosialisasikan Asian Games 2018 dan Asian Paragames 2018," ucapnya.

Hal penting lainnya, lanjut Asep, ajang ini juga sebagai rangkaian peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-73. "Juga untuk menyambut hari jadi Kota Cirebon ke 649." Hari jadi Kota Cirebon akan jatuh pada 31 Desember.

Kepala Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Keolahragaan Nasional (PPITKON) Edi Nurinda mewakili Menpora Imam Nahrawi mengungkapkan, dipilihnya Cirebon menghelat Sepeda Nusantara karena kota tersebut kaya akan sejarah. Dan salah satu destinasi sejarah yang akan dilintasi para peserta Sepeda Nusantara adalah Gua Sunyaragi. Berdasarkan informasi, gua yang berada di Kesambi itu merupakan tempat meditasi Sultan Cirebon dan para keluarga.

Terkait dengan Asian Games 2018 dan Asian Paragames 2018, Edi Nurinda mengharapkan doa dan dukungan masyarakat Cirebon untuk para atlet yang akan berlaga membawa nama bangsa dan negara. "Sesuai dengan tujuan pemerintah, ajang ini Indonesia sebagai tuan rumah harus sukses prestasi dan sukses penyelenggaraan," papar Edi.

Setelah memberikan kata sambutan, selanjutnya Edi Nurinda dan Asep Dedi melepas para peserta. Dengan dikawal polisi bermotor, ribuan peserta selanjutnya menelusuri Jalan Perjuangan, Jalan Pelandakan, Jalan Kalitanjung, Jalan Evakuasi, By Pass, Jalan Kesambi, Jalan Sudarsono, Jalan Pemuda. Setelah itu peserta kembali menuju By Pass dan finis di Stadion Bima.