Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenpora Bantah Hanya Perhatikan Cabang Olahraga Tertentu

Kompas.com - 18/07/2018, 17:43 WIB
Retia Kartika Dewi,
Ervan Hardoko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberhasilan Lalu Muhammad Zohri meraih juara lari 100 meter dalam kejuaraan dunia atletik di Finlandia belum lama ini serta merta meroketkan nama sang atlet dan cabang atletik.

Di sisi lain, muncul nama Fauzan, pemuda asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang menjadi juara turnamen karate tradisional di Republik Ceko pada awal Januari lalu.

Berbeda dengan Zohri yang langsung menjadi idola baru, nama Fauzan nyaris tak terdengar dan dia bahkan sempat gagal saat mendaftarkan diri menjadi anggota polisi.

Selain itu, juga tak terdengar kabar adanya apresiasi pemerintah terhadap Fauzan yang ikut mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional.

Baca juga: Fauzan, Juara Dunia Karate yang Gagal Jadi Polisi, Melamar Satpol PP

Apakah kondisi ini menunjukkan adanya diskriminasi perhatian pemerintah terhadap beberapa cabang olahraga?

Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewo Broto membantah anggapan itu dan menegaskan pemerintah sudah mengetahui prestasi sang karateka.

Meski demikian, Gatot mengakui, pemerintah baru mengetahui keberhasilan Fauzan setelah prestasinya viral di media sosial.

"Saya juga tahunya setelah ia jadi viral. Tentunya pemerintah akan memberikan perhatian, karena kemarin kita mau fokus pada Zohri dulu," papar Gatot ketika dihubungi oleh Kompas.com, Rabu (18/7/2018).

Gatot menegaskan, pemerintah pasti akan memberikan perhatian bagi para atlet yang berprestasi apalagi di ajang internasional.

Sehingga, Gatot meminta kepada pengurus cabang-cabang olahraga untuk aktif melaporkan prestasi atlet mereka ke Kemenpora.

"Kami sudah sampaikan kepada deputi terkait agar cabang olahraga yang berprestasi menjadi perhatian. Selama ini, perhatian yang diberikan harus sesuai dengan kapasitas. Diseleksi menurut level juaranya," ujar Gatot.

Gatot menambahkan, pemerintah selalu memberikan apresiasi dalam berbagai bentuk termasuk bonus uang bagi pada atlet berprestasi.

Tentu besaran bonus itu disesuaikan dengan level turnamen atau kejuaraan yang diikuti sang atlet.

Dan saat ini, tambah dia, pemerintah memproses data-data atlet berprestasi di berbagai ajang seperti SEA Games, Asian Games atau Olimpiade yang berminat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

"Kalau pemerintah tidak perhatian, ya tidak mungkin. Zohri merupakan salah satu atlet yang diapresiasi oleh pemerintah. Bahkan Owi dan Butet penghasilannya terbesar nomor dua di dunia setelah atlet Singapura," ujar Gatot.

Baca juga: Bertemu Zohri, Jokowi Ungkap Hal yang Mengganjal Hatinya...

Owi dan Butet yang dimaksud adalah pasangan ganda campuran bulu tangkis Indonesia, Tontowi Ahmad dan Lilyana Natsir.

Gatot memaparkan saat meraih emas Olimpiade 2016, pemerintah menghadiahkan uang sebesar Rp 5 miliar untuk kedua pebulutangkis tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com