Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lombok Marathon Kacau, Pelari Kenya Juara

Kompas.com - 29/01/2018, 09:18 WIB
Fitri Rachmawati

Penulis

Padahal, pelari dari sejumlah negara ikut dalam event ini karena mereka anggap bergengsi. Pelari-pelari itu berasal dari negara Amerika Serikat, Australia, Belanda, Kanada, Denmark, China, Perancis, Jerman, Jepang, Malaysia, Kenya, Puerto Riko, Singapura, dan Ukraina.

Di tengah tengah pembagian hadiah, salah seorang peserta asal Surabaya yang menolak memberi nama jelasnya, Ald, mengaku sangat kecewa dan terpukul atas ajang Lombok Marathon tesebut.

Dia berulang kali memaki-maki panitia dan Wakil Gubernur yang tengah membagikan hadiah bagi para pemenang.

"Pak... Bapak pejabat, aduh, kenapa Anda membiarkan ini terjadi, mana medalinya, mana janjinya, Bapak pejabat," ujarnya.

Ald kemudian ditenangkan oleh aparat kepolisian. Kapolres Mataram langsung turun tangan menenangkan peserta karena medali dilaporkan habis, tak kebagian.

Wakil Gubernur Muhammad Amin tak mau membiarkan kekacauan itu berlanjut. 

"Sini, Pak, saya ingin kita bicara dengan kepala dingin. Saya juga kecewa, saya sudah minta ketua panitia bertangung jawab atas ini semua, akan kami selesaikan ya, Pak," kata Amin.

Polisi bertindak, panitia dan EO dipanggil Polda NTB

Kapolda NTB, Brigjen Polisi Firli, memerintahkan personel kepolisian menjaga peserta agar tetap tenang dengan pendekatan persuasif.

Firli juga memerintahkan penyidik Ditreskrimum Polda NTB bergerak cepat karena kekacauan tersebut menimbulkan dampak buruk bagi NTB dan semua peserta Lombok Marathon yang mencapai 5.000 orang.

"Akan kami tangani, tetapi nantilah apa kelanjutannya. Kami tangani ini, kami yang bukan panitia jadi terbawa-bawa karena masalah ini," ucapnya.

Salah seorang tim Lombok Marathon mengatakan bahwa Polda telah memanggil panitia dan EO dunia lari karena masalah itu.

"Saya tidak terlibat terlalu jauh, hanya mengurus acara, membantu kerja kawan-kawan, selebihnya saya tidak banyak tahu," katanya.

Kompas.com sempat bertemu dengan Ketua Panitia Bidang Lomba, Wibowo, yang kemudian mengelak dan menunjuk Frank, dari Dunia Lari. Frank memang ditunjuk menyiapkan medali untuk peserta Lombok Marathon.

Belum ada yang bisa dimintai penjelasan secara rinci soal medali yang terlambat dibagi. Hanya, mereka mengatakan medali dipesan di Singapura dan terlambat sampai ke Lombok.

Sebagian peserta mengaku heran dengan kerja panitia yang amburadul, mengingat event tersebut sempat ditunda, dari rencana bulan November, lantaran letusan Gunung Agung.

"Ini adalah pelajaran bagi kami, semua pihak, agar tidak mengulang kejadian semacam ini," kata Wagub NTB setelah membagikan hadiah bagi peserta dari luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pratama Arhan Debut di Suwon FC, Mentas 3 Menit, Kena Kartu Merah

Pratama Arhan Debut di Suwon FC, Mentas 3 Menit, Kena Kartu Merah

Internasional
Southampton Promosi ke Premier League, Libas Leeds di Final Play-off

Southampton Promosi ke Premier League, Libas Leeds di Final Play-off

Liga Inggris
Bonucci Ucap Selamat Tinggal kepada Sepak Bola

Bonucci Ucap Selamat Tinggal kepada Sepak Bola

Liga Italia
Mbappe Tak Tergantikan di PSG, Enrique Butuh 6 Rekrutan Baru

Mbappe Tak Tergantikan di PSG, Enrique Butuh 6 Rekrutan Baru

Liga Lain
Jadwal Leg 2 Final Liga 1 Madura United Vs Persib: Modal Apik Maung

Jadwal Leg 2 Final Liga 1 Madura United Vs Persib: Modal Apik Maung

Liga Indonesia
Top Skor Liga 1, David da Silva Mantap di Puncak Usai Bobol Madura United

Top Skor Liga 1, David da Silva Mantap di Puncak Usai Bobol Madura United

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Madura United 3-0: Da Silva 'Sakti', Maung Pesta

Hasil Persib Vs Madura United 3-0: Da Silva "Sakti", Maung Pesta

Liga Indonesia
Klasemen MotoGP 2024 Usai GP Catalunya 2024: Bagnaia Tempel Jorge Martin

Klasemen MotoGP 2024 Usai GP Catalunya 2024: Bagnaia Tempel Jorge Martin

Motogp
Malaysia Masters 2024: Rinov/Pitha Lawan 'Om' Sendiri, Modal Olimpiade

Malaysia Masters 2024: Rinov/Pitha Lawan "Om" Sendiri, Modal Olimpiade

Badminton
HT Persib Vs Madura United: Dua Tim Buntu di Babak Pertama, Skor 0-0

HT Persib Vs Madura United: Dua Tim Buntu di Babak Pertama, Skor 0-0

Liga Indonesia
Hasil MotoGP Catalunya 2024: Bagnaia No 1 Usai Salip Martin, Marquez Podium

Hasil MotoGP Catalunya 2024: Bagnaia No 1 Usai Salip Martin, Marquez Podium

Motogp
Klub Maarten Paes FC Dallas Sambut Bendera Indonesia dengan Cinta

Klub Maarten Paes FC Dallas Sambut Bendera Indonesia dengan Cinta

Liga Lain
Alasan Kompany Cocok Jadi Pelatih Bayern Muenchen

Alasan Kompany Cocok Jadi Pelatih Bayern Muenchen

Bundesliga
Inter Miami Menang Tanpa Messi, Reaksi Keras Fans, Martino Minta Maaf

Inter Miami Menang Tanpa Messi, Reaksi Keras Fans, Martino Minta Maaf

Liga Lain
MilkLife Soccer League 2024, Komitmen untuk Sepak Bola Putri Indonesia

MilkLife Soccer League 2024, Komitmen untuk Sepak Bola Putri Indonesia

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com