Masuk Paradise Papers, Lewis Hamilton Dituduh Kemplang Pajak

LONDON, Kompas.com - Nama juara dunia F1 asal Inggris, Lewis Hamilton tercantum dalam Paradise Papers, menyangkut penghindaran membayar pajak atas pemilikan pesawat jet pribadi.

Nama hamilton tercantum dalam Paradise Papers, dokumen penyelewangan pajak olah tokoh-tokoh seluruh dunia, yang diterbitkan oleh Konsorsium Internasional Jurnalis Invetigativ (ICIJ), lembaga nirlaba yang berbasis di AS.

Dalam dokumen tersebut ditulis bahwa Hamilton menerima pengembalian pajak sebesar 4.4 juta dolar AS (Rp 57.3 milyar) setelah ia memindahkan pesawat pribadinya itu ke Isle of Man, teritori Inggris yang memberlakukan pajak rendah.

Menurut media Inggris, BBC dan Guardian, firma akuntansi EY and Appleby menyarankan klien mereka -antara lain Hamilton- membuat beberapa skema bisnis fiktif untuk mendapatkan keringanan pajak.

Pihak hamilton sendiri belum memberi komentar mengenai masalah dalam Paradise Papers tersebut.

Sebelumnya, penasihat hukum Hamilton -seperti dikutip BBC- menyebut bahwa yang mereka lakukan sesuai dengan hukum dan mereka telah melakukan pembayaran pajak terpotong tersebut.

Mereka juga menyebut bahwa tidak ada bukti bahwa Hamilyon terlibat dalam pembuatan skema fiktif seperti dituduhkan.

Lewis Hamilton merupakan satu atlet terkaya di dunia saat ini.  Ia membeli pesawat jet jenis Bombardier Challenger 605 senilai 16.5 juta poundsterling. Ia kerap menunjukkan pesawat pribadinya tersebut lewat foto dirinya saat menggunakan pesawat pribadinya tersebut untuk berlibur.

Di bawah undang-undang pajak Eropa, seseorang atau sebuah perusahaan saat membeli sebuat pesawat terbang akan dikenakan pajak sebesar 20 persen dari harga beli.