Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Goal Ball Kali Ini Inginkan Medali Emas

Kompas.com - 16/09/2017, 21:34 WIB

KUALA LUMPUR, Kompas.com -- Tim goal ball Indonesia sudah bosan hanya meraih medali perunggu dalam tiga kali keikutsertaannya di ajang ASEAN Para Games sejak 2011-2015. Hasil tersebut akan ditingkatkan pada edisi kesembilan pesta olahraga dua tahuan negara-negara se-Asia Tenggara bagi penyandang disabilitas ketika berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia ini.

Hendrik Joko Prasetyo selaku pelatih goal ball Indonesia menekankan kepada anak asuhnya jika saat ini moment yang tepat untuk membawa pulang medali emas. "Kami tidak mau terus-terusan kedapatan perunggu," ucap Hendrik di Kuala Lumpur.

Kendala yang dihadapi pada perhelatan sebelumnya, Hendrik mengaku hanya membawa empat pemain, yaitu tiga pemain di lapangan dan satu cadangan, namun kali ini skuatnya diperkuat oleh enam pemain, sehingga peluang untuk menjadi yang terbaik sudah ada didepan mata.

Hendrik juga menuturkan jika timnya sudah siap tempur, di mana selama tujuh bulan melakukan pusat pelatihan di Solo, di mana para atlet tuna netra itu memiliki motivasi tinggi untuk menjadi yang terbaik. Sejauh ini olah raga lempar bola ke gawang itu didominasi oleh Thailand dan Malaysia.

Keyakinan Hendrik yang begitu tinggi diamini sang kapten Arief Setiawan. Pemain sayap kiri ini mengaku tidak terbebani dengan target medali emas. Topskorer 53 gol dari 7 game APG 2015 di Singapura ini yakin dengan kondisi tim saat ini bisa diharapkan lebih.

"Kami sudah memiliki chemistri dalam tim ini, baik di dalam maupun diluar arena. Hal ini bisa menjadi modal bagi kami untuk bertanding lebih baik dan membawa pulang medali emas seperti yang diharapkan," tutur Arief Setiawan.

Memang, Hendrik tak bisa menyulap begitu saja timnya untuk mewujudkan impiannya mempersembahkan medali emas. Setiap hari Arief dan kawan dicekoki latihan fisik dengan lari sejauh 4 km. Pun dibekali latihan beban di gym agar para pemain memiliki power mengingat bola yang dilempar seberat 1,5 kg. M juga digembleng secara intensif dengan latihan teknik menembak sasaran lurus, menyilang, menyerang, bertahan serta permainan.

Sementara itu tiga wajah lama seperti Arief, Eka Zaelani, dan Amiruddin sarat pengalaman. Pemain baru seperti Andi, Syafriandi dan Susilo juga punya insting yang cukup tajam untuk membaca arah bola dan menyarangkan bola kegawang lawan. "Karena mereka tuna netra, felling satu sama lain harus saling mengerti, mereka main pendengaran karena harus fokus untuk mengetahui arah bola yang dilempar lawan," imbuhnya.

Cabang goal ball diikuti oleh tujuh negara seperti juara bertahan Thailand, Malaysia, Filipina, Laos, Kanboja, Mianmar dan Indonesia. Pertandingan dimainkan 2x12 menit dengan pergantian pemain 4 kali setiap tim.

Tim Merah Putih akan bertemu Laos pada laga pertama, Senin (18/9) dalam sistem round robin. Menurut Hendrik secara fisik Indonesia beruntung karena pada hari yang sama Laos lebih dulu berhadapan dengan tuan rumah Malaysia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Timnas Indonesia
Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Internasional
Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Badminton
Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Badminton
Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Badminton
Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan di Final Piala Asia U23 2024

Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan di Final Piala Asia U23 2024

Internasional
Gratis! Nonton Final Euro 2024 Langsung di Olympiastadion Berlin, Cek Caranya

Gratis! Nonton Final Euro 2024 Langsung di Olympiastadion Berlin, Cek Caranya

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com