Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yakin, Indonesia Lebih Baik daripada Malaysia?

Kompas.com - 22/08/2017, 22:14 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Nah, jangan-jangan, Malaysia terasa hobi memprovokasi kita memang karena itu cara untuk bisa menjinakkan mental juang kontingen dan bangsa Indonesia? Siapa tahu....

Nasionalis atau reaktif?

Sejumlah respons netizen ketika Kompas.com dan beberapa media lain menulis soal insiden gambar bendera merah putih terbalik menyinggung soal nasionalisme. Banyak komentar yang muncul menyebut dugaan kesengajaan provokasi Malaysia.

Dari situ, seruan-seruan mencerca sampai menghidupkan lagi frasa “ganyang Malaysia” muncul di sana-sini. Berbarengan, dugaan kecurangan wasit pun “memakan korban” dengan laku walkout tim sepak takraw putri Indonesia saat berhadapan dengan tim Malaysia.

Sementara itu, seorang netizen yang mengaku tinggal di Malaysia bilang, orang-orang Malaysia cekikikan melihat reaksi orang Indonesia atas sejumlah insiden panas-dingin antara Indonesia-Malaysia ini.

Jangan-jangan, reaksi Indonesia malah menyenangkan dan mendatangkan manfaat bagi Malaysia—entah mereka memang berniat provokasi atau tidak?

Sejumlah riset di mancanegara mendapati, sikap reaktif menyikapi tindakan atau perkataan yang terasa sebagai provokasi justru akan merugikan si perespon.

Riset-riset itu menengarai,  ada masalah dengan keyakinan diri, level stres, dan kekurangan kemampuan yang tercermin dan sekaligus terdampak oleh reaksi-reaksi reaktif yang sampai memunculkan makian.

Tengok misalnya artikel Louise Tickle di Guardian yang berjudul “Research demonstrates how the use of bad language can alter our behaviour”.  Artikel yang dilansir pada 2011 ini menyitir riset Jeff Bowers dari dari University of Bristol.

Salah satu poin hasil riset menyatakan, respons reaktif yang antara lain ditunjukkan dari pilihan kata makian, justru membuat si perespon jadi naik level stress-nya. Akibatnya, cara berpikir dan tindakan selanjutnya pun ikut terdampak oleh kadar stres tersebut.

Jangan buru-buru tidak terima dulu. Artikel lain yang ditulis Melanie Greenberg di situs web pshychologytoday.com memberikan perspektif lain untuk merespons kalem situasi kompetitif seperti dalam panas-dingin hubungan Indonesia-Malaysia.

Greenberg memang mengambil kasus situasi berhadapan dengan orang berkarakter kompetitif. Namun, konteksnya terasa sama. Ada kompetisi dua pihak yang menghasilkan respons dan konsekuensi atas itu.

Tak perlu kontraproduktif

Di ujung artikel, Greenberg memberikan tips umum yang sepertinya bisa diterapkan buat kondisi bangsa Indonesia. Menurut dia, ada baiknya dicek ulang latar belakang situasi kompetitif ini.

Satu hal yang dia garisbawahi, jangan sampai apa pun alasan situasi kompetitif ini memunculkan reaksi negatif kita yang ujung-ujungnya malah kontraproduktif bahkan merugikan.

Ilustrasi pikiran manusiaDierk Schaefer/Flickr Ilustrasi pikiran manusia

Ibarat kata, jangan sampai sudah marah-marah, kalah pula. Apa kata dunia?

Mending, misalnya, pastikan penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang berlangsung lebih baik daripada semua event yang digelar di Malaysia. Yang dekat, boleh juga kalau dipastikan atlet-atlet kita punya mental kuat dan berkemampuan hebat sehingga jadi juara.

Lalu, kenapa enggak buka lapangan kerja yang banyak dengan gaji bagus biar tak ada lagi perlunya kirim pekerja kita untuk gawean kasar di Malaysia? Perbagus juga sistem dan kualitas pendidikan juga perlu disebut sepertinya ya.

Kalau sudah begitu, mau seperti apa provokasi yang mungkin datang lagi, kita bisa tetap cool alias kalem-kalem saja, bukan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sorotan untuk Wasit Laga Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Sorotan untuk Wasit Laga Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Timnas Indonesia
Respons Shin Tae-yong soal Hasil Drawing ASEAN Cup 2024 Vs Vietnam

Respons Shin Tae-yong soal Hasil Drawing ASEAN Cup 2024 Vs Vietnam

Timnas Indonesia
Alasan Henderson dan Rashford Tak Masuk Skuad Inggris untuk Euro 2024

Alasan Henderson dan Rashford Tak Masuk Skuad Inggris untuk Euro 2024

Internasional
Akses Istimewa Passport Planet Persib Saat Nonton Laga Maung Bandung

Akses Istimewa Passport Planet Persib Saat Nonton Laga Maung Bandung

Liga Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia pada Piala AFF 2024

Jadwal Timnas Indonesia pada Piala AFF 2024

Timnas Indonesia
Fakta Bojan Hodak Empat Kali Final Beruntun, Peluang Juara di Persib

Fakta Bojan Hodak Empat Kali Final Beruntun, Peluang Juara di Persib

Liga Indonesia
Daftar Skuad Inggris untuk Euro 2024: Tanpa Rashford-Henderson, Ada Maguire

Daftar Skuad Inggris untuk Euro 2024: Tanpa Rashford-Henderson, Ada Maguire

Internasional
Toni Kroos Pensiun, Ruang Ganti Real Madrid Terguncang

Toni Kroos Pensiun, Ruang Ganti Real Madrid Terguncang

Liga Spanyol
Toni Kroos Gantung Sepatu Setelah Piala Eropa 2024

Toni Kroos Gantung Sepatu Setelah Piala Eropa 2024

Internasional
Hasil Lengkap Malaysia Masters 2024: Vito ke Babak Utama, Sabar/Reza Tersingkir

Hasil Lengkap Malaysia Masters 2024: Vito ke Babak Utama, Sabar/Reza Tersingkir

Badminton
Kata David Beckham Usai Klopp Pergi dari Liverpool: Luar Biasa...

Kata David Beckham Usai Klopp Pergi dari Liverpool: Luar Biasa...

Liga Inggris
Daftar 34 Pemain Timnas Putri Indonesia untuk Lawan Singapura

Daftar 34 Pemain Timnas Putri Indonesia untuk Lawan Singapura

Timnas Indonesia
Piala AFF 2024, Pelatih Vietnam Sebut Indonesia Kuat, Yakin Menang dan Juara

Piala AFF 2024, Pelatih Vietnam Sebut Indonesia Kuat, Yakin Menang dan Juara

Timnas Indonesia
Respons Media Vietnam Usai Segrup dengan Indonesia di Piala AFF 2024

Respons Media Vietnam Usai Segrup dengan Indonesia di Piala AFF 2024

Timnas Indonesia
Saat Shin Tae-yong Pilih Tak Hadir di Drawing Piala AFF 2024

Saat Shin Tae-yong Pilih Tak Hadir di Drawing Piala AFF 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com