Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lorenzo: Jangan Ragukan Kemampuan Balap dan Mental Saya

Kompas.com - 08/05/2017, 00:00 WIB

JEREZ, KOMPAS.com - Pebalap MotoGP asal Spanyol, Jorge Lorenzo (30 tahun), memang belum menjuarai balapan sejak bergabung dengan Ducati Team pada 2017.

Namun, hasil finis di urutan ketiga yang dia dapatkan saat balapan GP Spanyol di Sirkuit Jerez, Minggu (7/5/2017), menjawab banyak kritik yang tertuju kepadanya.

"Jangan ragukan kemampuan balap dan mental saya. Beberapa orang berkomentar terlalu dini dan kini mereka harus menarik kata-kata yang sudah diucapkan," kata Lorenzo dalam konferensi pers setelah balapan.


Ketika Lorenzo memutuskan meninggalkan Yamaha untuk bergabung dengan Ducati, banyak pihak meragukan dia akan bisa bersaing di depan.

Hal ini didasari salah satunya karena faktor motor. Yamaha saat ini disebut memiliki motor yang paling bagus dibanding pabrikan lain. Di sisi lain, Desmosedici GP selalu masuk kategori "liar".

Tak mudah untuk mengendalikan motor Ducati. Lorenzo pun harus mengakui hal itu. Tiga seri pertama MotoGP 2017 menjadi bukti betapa dia belum menemukan keserasian dengan sang tunggangan.

Lorenzo membuka musim ini dengan finis di urutan ke-11 pada seri pertama di Qatar. Dia lalu gagal finis karena terjatuh di tikungan 1 lap pembuka GP Argentina.


Dua pekan lalu, dia finis di urutan ke-9 pada GP Americas. Akhir pekan ini, dia mengalahkan banyak pebalap. Start dari posisi ke-8, Lorenzo berhasil naik podium pada akhir balapan GP Spanyol.

"Semua pebalap yang ikut World Championship, mereka sangat bagus dan bisa bersaing di depan, terutama pebalap yang sudah memenangi banyak balapan dan menjadi juara dunia, bukan?" ujar Lorenzo lagi.

Selama sembilan tahun memperkuat Yamaha, Lorenzo tiga kali menjadi juara dunia (2010, 2012, dan 2015). Sebelumnya, dia dua kali menjadi juara dunia kelas 250cc (2006, 2007).


Dua pebalap Repsol Honda Team, Dani Pedrosa dan Marc Marquez, yang finis di urutan pertama dan kedua GP Spanyol, mengakui bahwa Lorenzo tetap menjadi ancaman meski belum tampil dominan bersama Ducati.

"Dia pebalap yang kuat. Tidak mudah untuk berganti motor, dan dia bisa naik podium di sirkuit di mana Ducati selalu mengalami kesulitan. Hasil ini sangat, sangat bagus buat dia," kata Pedrosa.

Kali terakhir Ducati memenangi balapan di Sirkuit Jerez adalah pada 2006 lewat pebalap Italia, Loris Capirossi. Kali terakhir Ducati bisa naik podium di sirkuit ini adalah pada 2011 ketika Nicky Hayden (AS) finis di urutan ketiga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com