KOMPAS.com - Prestasi Indonesia cukup oke pada turnamen superseries, superseries premier, dan Superseries Finals sepanjang 2016. Dari 13 seri, Indonesia hanya gagal meraih gelar pada 6 turnamen.
Artinya, taji Indonesia pada level tertinggi turnamen bulu tangkis itu masih ada. Apalagi, dari 13 seri tersebut, hanya sekali Indonesia gagal meloloskan wakil ke babak semifinal.
Kegagalan itu terjadi saat pasukan Merah Putih berlaga pada Korea Terbuka (superseries), 27 September-2 Oktober lalu. Di Seoul, pencapaian terbaik wakil Indonesia adalah babak perempat final.
Ketika itu, Indonesia tidak datang dengan skuat terbaik. Indonesia cuma mengirim lima wakil yakni Sony Dwi Kuncoro dan Yehezkiel Fritz Mainaky (tunggal putra), Lyanny Alessandra Mainaky (tunggal putri), Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra), serta Yehezkiel/Lyanny(ganda campuran).
Setelah Korea Terbuka, Ahsan/Hendra resmi berpisah. Sepanjang 2016, pencapaian terbaik mereka adalah menjadi semifinal pada turnamen Jepang Terbuka, 20-25 September lalu.
3 gelar Marcus/Kevin dan Tontowi/Liliyana
Berlawanan dengan perjalanan Ahsan/Hendra yang berakhir mengecewakan, laju junior mereka, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, justru terekam apik.
Marcus/Kevin meraih tiga gelar yang terdiri dari dua titel superseries dan satu titel superseries premier.
Gelar pertama pada kalender kompetisi 2016 diraih Marcus/Kevin pada turnamen India Terbuka (superseries), 3 April. Mereka mengalahkan rekan senegara, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, pada partai final.
Marcus/Kevin menambah koleksi gelar pada Australia Terbuka (superseries), 12 Juni. Sekali lagi, Marcus/Kevin menundukkan Angga/Ricky pada babak final.
Mereka meraih titel setelah mengalahkan Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark) dengan 21-18, 22-20.
Jumlah gelar serupa juga diraih pasangan ganda campuran terbaik Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Juara Olimpiade Rio 2016 itu melengkapi rangkaian prestasi tahun ini dengan memenangi turnamen Malaysia Terbuka (superseries permier), China Terbuka, dan Hong Kong Terbuka (superseries).
Tontowi/Liliyana meraih gelar Malaysia Terbuka setelah mengalahkan wakil tuan rumah, Chang Peng Soon/Goh Liu Ying, 23-21, 13-21, 21-16.
Setelah itu, pasangan yang akrab disapa Owi/Butet ini memecundangi seteru abadi sekaligus wakil tuan rumah, Zhang Nan/Zhao Yunlei, pada China Terbuka.
Terakhir, Tontowi/Liliyana menjadi kampiun Hong Kong Terbuka seusai menundukkan junior mereka, Praveen Jordan/Debby Susanto.
Secara keseluruhan, Marcus/Kevin dan Tontowi/Liliyana adalah pasangan ganda putra dan campuran yang paling banyak meraih gelar superseries pada tahun ini.
Selain mereka, Lee Chong Wei (Malaysia), Ratchanok Intanon (Thailand), dan pasangan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang) juga menjadi pemain yang paling banyak meraih gelar superseries sepanjang 2016.
Lee (tunggal putra) meraih tiga titel, Intanon (tunggal putri) mendapatkan tiga gelar, sedangkan duet Matsutomo/Takahashi menghasilkan empat titel.
Berikut hasil lengkap Indonesia pada turnamen bulu tangkis level superseries, superseries premier, dan Superseries Premier sepanjang 2016. (Diya Farida)
Superseries
India Terbuka (29 Maret-3 April)
Juara: Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (MD)
Runner-up: Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi (MD), Riky Widianto/Richi Puspita Dili (XD)
Semifinalis: Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii (WD)
Singapura Terbuka (12-17 April)
Juara: Sony Dwi Kuncoro (MS), Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii (WD)
Semifinalis: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (XD)
Australia Terbuka (7-12 Juni)
Juara: Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (MD)
Runner-up: Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi (MD), Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii (WD)
Semifinalis: Anthony Sinisuka Ginting (MS), Berry Angriawan/Rian Agung Saputro (MD), Praveen Jordan/Debby Susanto (XD)
Jepang Terbuka (20-25 September)
Semifinalis: Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
Korea Terbuka (27 September-2 Oktober)
-
Perancis Terbuka (25-30 Oktober)
Semifinalis: Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi (MD)
Hong Kong Terbuka (22-27 November)
Juara: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (XD)
Runner-up: Praveen Jordan/Debby Susanto (XD)
Semifinalis: Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro (MD)
Superseries Premier
All England (8-13 Maret)
Juara: Praveen Jordan/Debby Susanto (XD)
Malaysia Terbuka (5-10 April)
Juara: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (XD)
Semifinalis: Jonatan Christie (MS), Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii (WD)
Indonesia Terbuka (30 April-5 Mei)
Semifinalis: Ihsan Maulana Mustofa (MS)
Denmark Terbuka (18-23 Oktober)
Semifinalis: Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi (MD), Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii (WD)
China Terbuka (15-20 November)
Juara: Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (MD), Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (XD)
Superseries Finals (14-18 Desember)
Semifinalis: Praveen Jordan/Debby Susanto (XD)