Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Atlet, Puncak Kekecewaan soal Bonus

Kompas.com - 17/12/2016, 01:25 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

Untuk pertandingan beregu, jumlahnya menjadi lebih kecil. Sementara itu, pos-pos untuk pemain cadangan di nomor individual dihilangkan.

Besaran ini jelas menimbulkan kekecewaan para atlet dan pembina. Seorang asisten pelatih cabang olahraga mengaku kecewa "hanya" mendapatkan Rp 30 juta setelah selama 4 tahun mempersiapkan timnya meraih dua medali emas PON.

Kekecewaan itu menjadi terakumulasi karena uang saku kontingen DKI terhitung paling kecil di PON, ditambah lagi sejak September usai berlangsungnya PON, para atlet pelatda tak lagi mendapat uang saku bulanan.

Ketua Umum KONI DKI Raja Sapta Ervian mengaku tidak menyangka akan ada gerakan unjuk rasa seperti yang dilakukan para atlet dan pembina olahraga ini. Ia menyebut, memang yang berhak menentukan besaran bonus adalah pihak Pemprov DKI.

"Pihak kami tidak bisa menentukan karena dana itu memang tidak ada pada kami."

Ervian menyebut akan melakukan rapat darurat dengan mengundang pihak induk-induk cabang olahraga yang ada di bawah KONI.

"Saya kira kita akan fokus pada keinginan para atlet dan pembina, yaitu ditambahnya besaran bonus. Masih ada waktu, makanya besok kita harus mengambil sikap."

Batas waktu penggunaan APBD-P 2016 sebelumya disebut jatuh pada 15 Desember. Karena itulah,  pemberian bonus dilakukan seputar tanggal tersebut.

Richard Engkeng mengaku, tindakannya melakukan protes soal besaran bonus didorong oleh ketidakadilan yang dirasakannya. Sebagai manajer tinju, ia mengaku telah melakukan segala hal untuk nama baik DKI Jakarta.

"Para petinju amatir yang ada sekarang semuanya dari luar DKI karena memang di sini sudah tidak ada sasana tinju amatir. Jadi, kebanyakan atlet datang dari Maluku, Sulawesi, atau NTT," kata Engkeng.

"Saya membina petinju tersebut sejak mereka saya datangkan dari daerah asal. Mereka tinggal di rumah dan berlatih serta uji coba dengan biaya sendiri. Ini bukan soal uang, ini soal ada perasaan sepertinya pengorbanan kami buat daerah ini seperti tidak dianggap sama sekali."

"Kalau apa yang saya lakukan dianggap sebagai pelanggaran atau bahkan pelanggaran hukum, silakan penjarakan saya. Saya katakan semua ini tanggung jawab saya, para atlet tak perlu menanggung akibatnya. Nyatanya, apa yang saya rasakan ini kan sebenarnya juga mewakili perasaan mereka semua," kata Engkeng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Como Merangkak dari Serie D ke Serie A, Simbol Tim Menangis Dipeluk Henry

Como Merangkak dari Serie D ke Serie A, Simbol Tim Menangis Dipeluk Henry

Liga Italia
Starting Grid dan Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024

Starting Grid dan Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024

Motogp
Man United Vs Arsenal: The Gunners Jago Bertahan, Tajam Menyerang

Man United Vs Arsenal: The Gunners Jago Bertahan, Tajam Menyerang

Liga Inggris
Milan Menyayat bak Pisau, Kecerdasan Gelandang Berdarah Indonesia

Milan Menyayat bak Pisau, Kecerdasan Gelandang Berdarah Indonesia

Liga Italia
Championship Series Liga 1, Momentum Tepat Penerapan VAR di Indonesia

Championship Series Liga 1, Momentum Tepat Penerapan VAR di Indonesia

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Liga Inggris
Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Liga Italia
Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Liga Lain
Borneo FC Bidik Championship Series Liga 1 untuk Kawinkan Gelar

Borneo FC Bidik Championship Series Liga 1 untuk Kawinkan Gelar

Liga Indonesia
VAR Siap di Championship Series, Apresiasi demi Fair Play

VAR Siap di Championship Series, Apresiasi demi Fair Play

Liga Indonesia
Bekal di Thomas-Uber, Indonesia Siap Tempur Hadapi Thailand Open 2024

Bekal di Thomas-Uber, Indonesia Siap Tempur Hadapi Thailand Open 2024

Badminton
PSSI Akan Segera Bertemu Shin Tae-yong untuk Bahas Kontrak

PSSI Akan Segera Bertemu Shin Tae-yong untuk Bahas Kontrak

Timnas Indonesia
Alasan Skuad AC Milan Gunakan Jersey Nama Ibu Kala Libas Cagliari

Alasan Skuad AC Milan Gunakan Jersey Nama Ibu Kala Libas Cagliari

Liga Italia
Alasan Ten Hag Yakin Akan Bertahan di Manchester United

Alasan Ten Hag Yakin Akan Bertahan di Manchester United

Liga Inggris
Menilik Statistik Perjuangan Timnas U23 Indonesia di Piala Asia-Playoff Olimpiade

Menilik Statistik Perjuangan Timnas U23 Indonesia di Piala Asia-Playoff Olimpiade

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com