Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Yamaha Mengapa Larang Lorenzo Tes bersama Ducati di Jerez

Kompas.com - 15/10/2016, 14:05 WIB

MOTEGI, KOMPAS.com - Yamaha tetap pada keputusan bahwa Jorge Lorenzo (Spanyol) tidak akan diberi izin untuk menjalani tes pasca-musim dengan Ducati di Sirkuit Jerez, Spanyol, 23-24 November.

"Berdasarkan kontrak, tidak ada pebalap Yamaha yang secara otomatis punya hak untuk melakukan tes atau apa pun untuk pabrikan lain, selama masih terikat kontrak dengan Yamaha," kata Lin Jarvis, Managing Director Movistar Yamaha MotoGP, Jumat (14/10/2016).

Lorenzo terikat kontrak dengan Yamaha hingga 31 Desember. Mulai musim depan, dia akan membela tim pabrikan asal Italia, Ducati.

Yamaha tetap memberi ijin Lorenzo untuk memacu Ducati Desmosedici GP pada tes resmi pasca-musim di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, 15-16 November.

Semua tim pabrikan berencana melakukan tes tertutup pada akhir November dengan pilihan tempat di Sirkuit Jerez atau Sirkuit Sepang, Malaysia.

Mulai 1 Desember, pebalap atau tim tidak diperbolehkan melakukan tes hingga tahun berikutnya untuk menjalani tes pramusim.

MOTOGP.COM Pebalap Movistar Yamaha MotoGP asal Spanyol, Jorge Lorenzo, berpose saat mengunjungi salah satu pasar ikan di kota Tokyo, Jepang, Rabu (12/10/2016).

"Kami mengeluarkan uang yang sangat banyak dalam kontrak dengan pebalap-pebalap kami dan kami ingin mendapatkan hasil dari investasi kami," kata Jarvis.

"Tentu saja kamu tidak pernah tahu bagaimana akhir dari sebuah musim, tetapi hal terakhir yang kamu inginkan adalah hak untuk memakai jasa pebalapmu berakhir setelah balapan terakhir," kata Jarvis.

Seri terakhir MotoGP 2016 akan berlangsung di Valencia pada 11-13 November, yang berarti Yamaha masih bisa memakai jasa Lorenzo untuk kegiatan promo mereka selama satu setengah bulan.

Jarvis juga menjelaskan bahwa keputusan ini diambil tidak hanya berdasar kebutuhan Yamaha, tetapi juga para sponsor yang selama ini sudah mendukung tim dan pebalap.

"Jadi, kami mengizinkan (Lorenzo) tes di Valencia, karena semangat kebersamaan antar-pabrikan, yang dalam beberapa hari terakhir ini disebut-sebut sebagai 'gentleman's agreement'," ucap Jarvis.

"Kami mengizinkan Lorenzo menjalani tes selama dua hari di Valencia. Kami pikir itu masuk akal. Menurut kami itu (keputusan yang) benar dan itu cukup," kata pria asal Inggris tersebut.

Keputusan Yamaha ini banyak mendapat kritik karena dibandingkan dengan situasi pengganti Lorenzo, Maverick Vinales, yang diberi izin Suzuki untuk melakukan tes dengan YZR-M1 di Sirkuit Sepang, Malaysia, akhir November.

JOSEP LAGO/AFP PHOTO Pebalap Ducati Team asal Italia, Andrea Iannone, tersenyum dan membetulkan topi saat konferensi pers jelang GP Catalunya di Sirkuit Barcelona de Catalunya, Montmelo, Kamis (2/6/2016).

Hal yang sama juga dilakukan Ducati yang mengizinkan Andrea Iannone menjalani tes tertutup dengan Suzuki. Menanggapi hal tersebut, Jarvis mengatakan bahwa kontrak setiap pebalap dengan tim berbeda-beda.

"Dalam kontrak kami, ada kesepakatan bahwa pebalap tidak bisa melakukan aktivitas (dengan pabrikan lain) hingga akhir masa kontrak," kata Jarvis.

"Beberapa kontrak lain mungkin ada negosiasi sehingga pebalap bebas melakukan hal lain. Menurut saya, setiap kontrak perlu untuk dipahami dan dihargai," ujarnya lagi.

Jarvis kemudian ditanya apakah keputusan Yamaha ini dipengaruhi kejadian pada 2003 ketika Valentino Rossi dilarang Honda melakukan tes dengan Yamaha hingga musim baru.

"Ketika itu kami hanya bisa menerima keputusan tersebut karena mereka (Honda) yang punya kontrak Valentino Rossi," kata Jarvis.

"Dia menghabiskan waktu selama bertahun-tahun bersama mereka, menjadi juara dunia beberapa kali. Mereka memilih tidak mengizinkan Rossi menjalani tes dengan Yamaha karena tidak ingin memberi keuntungan (kepada pesaing)," ujar Jarvis menambahkan.

Namun, kasus Rossi dan Lorenzo sedikit berbeda. Ketika itu, Rossi sama sekali tidak diizinkan menguji motor Yamaha hingga tahun berganti, termasuk saat tes resmi pasca-musim.

"Tes pertama kami dengannya pada Januari (2004) di Sirkuit Sepang. Kami menerima keputusan tersebut, sesederhana itu," ucap Jarvis.

MOTOGP.COM Pebalap Yamaha Tech3 asal Spanyol, Pol Espargaro, berpose saat menjadi turis di salah satu pasar ikan yang ada di kota Tokyo, Jepang, Rabu (12/10/2016).

Lorenzo bukan satu-satunya pebalap Yamaha yang hanya mendapat kesempatan menjalani satu tes pasca-musim. Pol Espargaro (Spanyol) yang tahun depan akan membalap untuk KTM juga hanya akan turun di Valencia.

Jarvis menjelaskan bahwa kondisi kedua pebalap tersebut sedikit berbeda, tetapi kebijakan untuk keduanya tidak dibedakan.

"Jorge tiga kali menjadi juara dunia bersama Yamaha, seorang bintang, dan sangat kompetitif. Ducati sangat kompetitif, jadi dia akan menjadi kompetitor utama kami tahun depan. Itulah faktanya," kata Jarvis.

"Pol bukan juara dunia MotoGP dan KTM adalah tim pendatang baru, tetapi kami menerapkan kebijakan yang sama. Jika kami menetapkan kebijakan kepada satu pebalap, kami juga harus menerapkannya ke yang lain," ujarnya lagi.

Lorenzo mengalami kecelakaan saat menjalani sesi latihan bebas ketiga GP Jepang, Sabtu (15/10/2016). Dia sempat dibawa ke rumah sakit untuk menjalani CT scan.

Setelah pemeriksaan, Lorenzo bisa melanjutkan aksinya di Sirkuit Motegi dan berhasil mengunci posisi start ketiga pada sesi kualifikasi, Sabtu siang.

Baca: Rossi Kunci "Pole Position" GP Jepang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Internasional
Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Liga Indonesia
Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Liga Indonesia
Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Liga Lain
Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Timnas Indonesia
Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Liga Indonesia
Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Motogp
Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Timnas Indonesia
Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Hasil Liga Europa: Atalanta Vs Leverkusen di Final, Sejarah bagi Sang Dewi

Hasil Liga Europa: Atalanta Vs Leverkusen di Final, Sejarah bagi Sang Dewi

Liga Lain
Erick Thohir: Terima Kasih, Skuad Garuda Muda!

Erick Thohir: Terima Kasih, Skuad Garuda Muda!

Timnas Indonesia
Apresiasi Presiden FIFA Terhadap Perjuangan Timnas U23 Indonesia

Apresiasi Presiden FIFA Terhadap Perjuangan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Piala Asia U17 Putri 2024: Timnas Indonesia Kalah Telak dari Korsel

Hasil Piala Asia U17 Putri 2024: Timnas Indonesia Kalah Telak dari Korsel

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com