Evaluasi
Pesta sudah berlalu. Kini saatnya melakukan evaluasi, setelah muncul sejumlah riak yang menjadi noktah dalam perhelatan ini, baik di dalam maupun di luar lapangan.
Sebab, beberapa PON terakhir selalu menyisakan kisah yang tidak sedap, mulai dari venue yang mubazir hingga minimnya atlet potensial yang terjaring lantaran kalah bersaing dengan para penghuni pelatnas.
Tak ketinggalan soal klaim perlakuan tidak adil wasit, sehingga karateka senior Umar Syarief menyebut PON kali ini merupakan yang terburuk sejak kiprahnya pada gelaran serupa di 1996.
"Sejak saya mengikuti PON 1996 di Jakarta, PON Jabar 2016 adalah yang paling banyak permasalahan. PON tahun ini paling parah," kata Umar kepada Juara.net di Odiseus Fitness & Spa, Istana Sahid Apartmen, Jakarta, Kamis (29/9/2016).
"Kasihan atlet bertalenta. Mereka sudah menghabiskan masa muda dengan latihan keras, lalu dikalahkan begitu saja. Jika memikirkan masa depan, wasit dan atlet harus sama-sama membawa ajang ini ke arah yang benar. Jika belum mampu juara, jangan dipaksakan menjadi juara," tutur lelaki kelahiran Sidoarjo, 15 April 1977 itu.
Maka, merupakan sebuah hal yang positif jika pemerintah harus membuat sejumlah regulasi dalam pelaksanaan PON, seperti yang diutarakan Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot S Dewabroto.
Dia menegaskan bahwa pembuatan regulasi ini tidak lagi sebatas wacana dan akan dimulai setelah evaluasi PON Jabar 2016, demi menciptakan sistem pembinaan berkelanjutan dari PON, SEA Games, Asian Games hingga Olimpiade.
"Tidak, ini sudah clear. Kami akan membuat regulasi tersebut. Kami tidak ingin atlet-atlet juara turun melawan yang muda. Bonus juga akan kami atur," ujar Gatot, seperti dikutip dari harian Kompas edisi 30 September 2016.
Nah, merujuk sistem pembinaan yang dimaksud, sudah sewajarnya cabang olahraga yang dipertandingan dalam PON mengacu pada Olimpiade.
PON Papua 2020 bisa menjadi tonggak baru untuk mengembalikan makna sesungguhnya dari pesta olahraga ini.
"Pada Olimpiade di Brasil baru-baru ini dipertandingkan 32 cabang olahraga (PON Jabar dipertandingkan 44 cabor). Pada PON Papua 2020 nanti juga akan diterapkan 32 cabang olahraga," ujar Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
Patut ditunggu realisasi dari pernyataan para pemangku kebijakan, termasuk usulan dari pelaku olahraga di Tanah Air demi terciptanya PON yang ideal sebagai wadah pembinaan berjenjang bagi atlet.
Intinya, PON harus dikembalikan ke makna yang sebenarnya!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.