Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Berprestasi, Bulu Tangkis Tunggal Putri Indonesia Mati Suri?

Kompas.com - 29/08/2016, 20:11 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

“Mereka lalu menyebar ke seluruh dunia dan akhirnya ada yang bermain untuk Kanada, Australia, Amerika, Brunei, dan Malaysia,” ungkap Susy.

Susy melanjutkan, tantangan Indonesia mencari bibit-bibit muda pebulu tangkis putri makin berat. Pasalnya, Indonesia masih terpengaruh adat ketimuran yang menggangap profesi atlet tak layak disandang wanita.

“Ada orang berpikiran negatif kalau wanita jadi atlet nanti badannya akan kekar dan tomboy  mirip pria. Belum lagi, banyak orang tua tak tega putrinya menjadi atlet karena  capek dan pengorbanannya minta ampun," ujar Susy.

Mengubah pola pikir

Namun, menurut Susy, pola pikir tersebut masih dapat berubah seiring penghargaan yang pemerintah berikan kepada atlet peraih medali di olimpiade.

Ya, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menjanjikan akan memberi bonus kepada atlet yang mendapat medali di Olimpiade Rio 2016. Peraih medali emas akan mendapat bonus Rp 5 miliar, perak Rp 2 miliar, dan perunggu Rp 1 miliar.

Tak hanya bonus, pemerintah juga akan menyediakan tunjangan hari tua bagi peraih medali Olimpiade Rio 2016. Adapun besaran tunjangan sebesar Rp 20 juta/bulan untuk peraih emas, Rp 15 juta per bulan bagi peraih perak, dan Rp 10 juta per bulan untuk peraih perunggu.

“Semoga dengan penghargaan tersebut membawa mindset yang positif terhadap generasi muda untuk mau menjadi seorang atlet, karena bila juara dapat bonus dan sudah ada jaminan masa depan," ujar Susy.

Sang legenda hidup bulu tangkis Indonesia itu pun berharap bonus dan penghargaan dari pemerintah tersebut dapat pula membawa efek positif bagi regenerasi atlet tepok bulu Indonesia.

Tingkatkan regenerasi

Menurut Susy, selain bonus dan tunjangan,  langkah lain untuk meningkatkan regenerasi pebulu tangkis Indonesia—termasuk tunggal putri—adalah dengan mempopulerkan lagi  badminton di negeri ini.

"Jadi PBSI harus ke pelosok-pelosok mensosialisasikan untuk mengajak masyarakat bisa bermain bulu tangkis," papar istri pebulu tangkis yang juga peraih emas tunggal putra pada Olimpiade 1982, Alan Budi Kusuma.

Lalu, lanjut Susy, kompetisi bulu tangkis juga harus diperbanyak. Tugas ini bukan hanya tanggung jawab Pemerintah, kata dia, melainkan swasta dan masyarakat juga dapat berpartisipasi.

Turnamen yang sedang berlangsung saat ini, misalnya, “Daihatsu Astec Open 2016”. Pada penyelenggaraan turnamen yang ke-12 ini Astec menggandeng pabrikan otomotif Daihatsu. 

Astec adalah kependekan dari Alan–Susy Technology, merek perlengkapan dan peralatan badminton yang didirikan "Pasangan Emas Olimpiade" ini.

"Kami dan Daihatsu punya kesamaan visi dan misi, yaitu melakukan pembinaan dan pengembangan anak-anak muda untuk bisa berprestasi di tingkat nasional dan internasional," ujar Susy.

Ada lima kategori  yang diperlombakan di turnamen, yaitu anak-anak, pemula, remaja, taruna, dan veteran. Turnamen yang  digelar di tujuh kota ini menargetkan menjaring 4.000 peserta.

Medan, Makassar, Surabaya, dan Solo sudah rampung menggelar kompetisi. Adapun tiga kota lain akan menyusul yaitu, Semarang pada 7-10 September 2016, Palembang pada 14-17 September 2016, dan Jakarta pada 9-15 Oktober 2016.

"Melalui penyelenggaraan turnamen bulu tangkis Daihatsu Astec Open 2016, kami ingin mendukung perkembangan bulu tangkis di Indonesia," tutur Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra, seperti dikutip Kompas.com, Selasa (19/4/2016).

Daihatsu, lanjut Amelia, berharap turnamen ini dapat melahirkan atlet muda bulu tangkis yang mampu berkiprah di ajang bulu tangkis nasional maupun internasional, tak terkecuali dari sektor tunggal putri.

Nah, semoga saja turnamen ini bisa melahirkan Susy Susanti-Susy Susanti berikutnya....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Liga Indonesia
Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Timnas Indonesia
Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Timnas Indonesia
3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Timnas Indonesia
Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Timnas Indonesia
Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Badminton
Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Liga Indonesia
Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Badminton
4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

Liga Indonesia
Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Timnas Indonesia
Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com