Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Berprestasi, Bulu Tangkis Tunggal Putri Indonesia Mati Suri?

Kompas.com - 29/08/2016, 20:11 WIB
Mikhael Gewati

Penulis


KOMPAS.com –
Permainan reli panjang diselingi pukulan dropshot dan netting mewarnai laga final bulu tangkis tunggal putri Olimpiade Barcelona 1992.

Suporter Indonesia yang hadir di lapangan bersorak girang, ketika shuttlecock hasil pukulan smash Bang Soo Hyun—tunggal putri Korea Selatan—keluar dari lapangan.

Momen tersebut memastikan Susy Susanti menang rubber set  5-11, 11-5, 11-3 atas Hyun. Indonesia pun menciptakan sejarah, untuk kali pertama meraih emas di ajang olimpiade.

Jejak prestasi Susy tersebut sekaligus mengawali tradisi emas Indonesia di ajang pesta olahraga empat tahunan itu.

Kini 24 tahun sudah berlalu, belum ada satu pun tunggal putri Indonesia yang mampu menyamai raihan gemilang Susy Susanti.

Mia Audiana yang digadang-gadang mampu menggantikan Susy pernah melangkah ke final Olimpiade Atalanta 1996. Namun, Mia dikalahkan Bang Soo Hyun dengan straight set 6-11, 7-11.

Setelah Mia menjadi warga negara Belanda, prestasi tunggal putri merah putih menurun drastis.

Baru pada Olimpiade Beijing 2008, Indonesia punya Maria Kristin yang mampu mempersembahkan medali perunggu.

Di Olimpiade Rio 2016, satu-satunya wakil tunggal putri Indonesia malah tampil mengecewakan.

Linda Wenifanetri gugur di fase grup tanpa berhasil memenangkan satu pertandingan pun.

(Baca: Siapa Penerus Tradisi Emas Olimpiade Setelah Owi/Butet?)

Yves Lacroix/Badminton Photo Linda Wenifanetri

Capaian Linda menambah daftar panjang kegagalan tunggal putri Indonesia untuk bisa berprestasi di ajang internasional.

Raihan tersebut juga menimbulkan pertanyaan, kenapa regenerasi yang sudah berjalan tak mampu melahirkan pebulu tangkis sekelas Susy Susanti?

“Setelah Indonesia berharap kepada Mia Audina, ternyata dia ikut suami dan jadi warga negara Belanda. Hal itu yang membuat kita kehilangan satu generasi  dan mengejarnya memang  sangat sulit, karena bibit untuk putri sendiri tidak sebanyak pria," papar Susy yang dihubungi Kompas.com, Jumat (19/8/2016).

Menurut Susy, sejak PB PBSI menunjuk Mia Audina menjadi andalan, ada sekitar tujuh pemain putri yang punya kemampuan hampir setingkat Mia dikeluarkan dari pelatnas. Mereka dinilai kurang prestasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Thomas dan Uber Cup 2024, Salut Jonatan untuk Tim Putri Indonesia

Thomas dan Uber Cup 2024, Salut Jonatan untuk Tim Putri Indonesia

Badminton
Indonesia ke Final Thomas Cup 2024, Jonatan Sebut Fajar/Rian Jadi Kunci

Indonesia ke Final Thomas Cup 2024, Jonatan Sebut Fajar/Rian Jadi Kunci

Badminton
Klub Elkan Baggott Ipswich Town Promosi ke Premier League

Klub Elkan Baggott Ipswich Town Promosi ke Premier League

Liga Inggris
Hasil Arsenal Vs  Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

Hasil Arsenal Vs Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

Liga Inggris
Sejarah 26 Tahun Terulang, Putra-putri Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup 2024

Sejarah 26 Tahun Terulang, Putra-putri Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

Badminton
Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024: Jonatan Penentu, Indonesia Tembus Final!

Hasil Thomas Cup 2024: Jonatan Penentu, Indonesia Tembus Final!

Badminton
Top Skor Liga 1 David da Silva Punya Pesaing

Top Skor Liga 1 David da Silva Punya Pesaing

Liga Indonesia
Piala Thomas 2024: Kunci Anthony Ginting Tumbangkan Penakluk Axelsen

Piala Thomas 2024: Kunci Anthony Ginting Tumbangkan Penakluk Axelsen

Badminton
Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

Badminton
Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

Timnas Indonesia
Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Liga Indonesia
Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Ginting Buka Keunggulan  Indonesia atas Taiwan 1-0

Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Ginting Buka Keunggulan Indonesia atas Taiwan 1-0

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com