BANGKOK, KOMPAS.com — Lifter Thailand, Sinphet Kruaithong, meraih perunggu saat bertanding di Olimpiade Rio 2016, Senin (8/8/2016).
Namun, dia justru mendapat kabar duka dari kampung halamannya karena neneknya meninggal dunia.
Subin Khongthap (82), nenek Kruaithong, berpulang saat menonton cucunya bertanding.
Khongtap serta orangtua Kruaithong, Thongdam dan Chan Kruaithong, menonton pertandingan Olimpiade di Ban Phon Muang, Thailand.
Mereka menyaksikannya bersama beberapa tetangga.
Khongtap pingsan saat menonton cucunya beraksi. Diduga, dia terlalu antusias melihat Kruaithong bertanding. Dia sempat siuman lima menit kemudian sebelum dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Namun, nyawanya tidak tertolong. Subin Khongthap dinyatakan meninggal satu jam setelah tiba di rumah sakit.
Khongtap meninggal tanpa sempat melihat Kruaithong menyabet medali perunggu.
Sinphet Kruaithong's grandmother passes away watching grandson compete at viewing party https://t.co/i1Vcjy5EFP pic.twitter.com/2gGxkMiNr6
— NBC Sports (@NBCSports) 8 Agustus 2016
Chan, ibu Kruaithong, mengatakan bahwa dia tetap bahagia dengan keberhasilan sang putra, meski berduka karena kematian Khongthap.
Kruaithong meraih perunggu setelah mengangkat beban 289 kg. Dia naik podium bersama Long Qinguan (China) dan Om Yun Choi (Korea Utara) yang masing-masing meraih medali emas dan perak.
Subin Khongthap mengaku tidak menyangka bisa meraih perunggu. Terlebih lagi, dia sempat mengalami cedera ringan. Di sisi lain, Kruaithong belum mendengar kabar wafatnya sang nenek. (Lariza Oky Adisty)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.