JAKARTA, KOMPAS.com — Jalan hiduplah yang akhirnya membawa Richard Mainaky tidak bekerja sebagai penagih utang (debt collector) dan justru menjadi pelatih bertangan dingin yang menghasilkan banyak juara.
Richard beruntung lahir dari keluarga Mainaky. Keluarga asal Ternate ini memang penghasil pemain bulu tangkis nasional, seperti Richard, Rexy, Reony, Marleve, yang semuanya pernah menjadi penghuni Pelatnas Cipayung.
Namun, ketika kariernya sebagai pemain berakhir, Richard mengaku berada di persimpangan jalan. Ia tidak tahu harus ke mana karena sejak kecil hidupnya dihabiskan di lapangan bulu tangkis.
Dalam kondisi galau itulah, ia mendapat masukan dari pelatih senior Pelatnas Cipayung saat itu, Christian Hadinata. "Koh Chris bilang ke saya, 'Sudah tempat kamu itu di sini, menjadi pelatih. Kamu punya talenta untuk itu', kata koh Chris," kenang Richard.
Richard pun mengaku ia memang memiliki insting untuk melihat kemampuan seorang pemain. Mata jeli pelatih Richard Mainaky kembali membuahkan pasangan ganda campuran andal, Praveen Jordan/Debby Susanto.
Di bawah didikan tangan dingin Richard, Praveen/Debby akhirnya memetik hasil kerja keras mereka selama ini lewat gelar juara All England Superseries Premier 2016. Sebelumnya, Richard sudah menelurkan ganda campuran kelas dunia seperti Tri Kusharjanto/Minarti Timur, Flandy Limpele/Vita Marissa, Nova Widianto/Liliyana Natsir, serta Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Debby sudah lebih dulu menghuni Pelatnas Cipayung dan menjadi anak didik Richard sejak ia masih berpasangan dengan Muhammad Rijal. Bersama Rijal, Debby berhasil meraih medali emas SEA Games Myanmar 2013.
Sementara itu, perjalanan Praveen menjadi bagian tim nasional cukup berliku. Meskipun sempat mendulang medali perunggu ganda campuran yang di ajang Asia Junior Championships 2011 bersama Tiara Rosalia Nuraidah, Praveen belum dilirik pelatnas.
Ia pun berkonsentrasi di nomor ganda putra. Praveen mulai bersinar kala ia berpasangan dengan pemain senior Vita Marissa. Dia mampu bersaing dengan ganda campuran papan atas, termasuk mengalahkan pasangan terbaik Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.