Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Amir Sodikin
Managing Editor Kompas.com

Wartawan, menyukai isu-isu tradisionalisme sekaligus perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Bergabung dengan harian Kompas sejak 2002, kemudian ditugaskan di Kompas.com sejak 2016. Menyelesaikan S1 sebagai sarjana sains dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), dan S2 master ilmu komunikasi dari Magister Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina. 

Maria Sharapova, Akhir Tragis dari Ratu Lapangan Tanah Liat?

Kompas.com - 08/03/2016, 06:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

Ditanya mengenai konsekuensi dari gagal tes meldonium tersebut, Sharapova menjawab, "Saya tidak tahu. Informasi ini sangat baru bagi saya. Saya baru menerima surat beberapa hari lalu dan saya akan menghubungi ITF," katanya.

Diharap memahaminya
Sejak 10 tahun lalu, Sharapova mengaku diberi obat yang bernama mildronate oleh dokter keluarga. "Beberapa hari lalu saya menerima surat dari ITF dan baru tahu bahwa mildronate itu punya nama lain meldonium," katanya.

Bintang lapangan andalan Rusia ini berusaha memberi pengertian kepada publik.

"Penting untuk Anda ketahui bahwa selama 10 tahun obat ini tak masuk daftar obat yang dilarang WADA, dan saya menggunakan obat ini selama 10 tahun secara legal. Namun, pada 1 Januari 2016, peraturannya berubah dan meldonium menjadi obat yang dilarang dan saya tak mengetahui sebelumnya," katanya.

Ratu tenis yang masuk jajaran atlet dengan penghasilan terbesar di dunia itu mengaku mulai mengonsumsi meldonium sejak usia 16 tahun, sebelum mendapat gelar Grand Slam di Wimbledon pada 2004. "Saya diberi obat ini oleh dokter keluarga saya untuk beberapa masalah kesehatan yang saya rasakan pada tahun 2006," kata Sharapova.

Selama kariernya, Sharapova telah menunjukkan kepada dunia bahwa ia selalu terbuka terhadap segala isu dan berusaha menerimanya dalam segala hal. "Saya telah mengecewakan penggemar, membuat dunia olahraga kecewa. Saya telah bermain tenis sejak usia empat tahun dan saya sangat mencintainya," kata Sharapova, seperti dikutip Independent.co.uk.

Gelar Juara Sharapova
Australia Terbuka 2008
Perancis Terbuka 2012, 2014
Wimbledon 2004
Amerika Serikat Terbuka 2006
WTA Tour Finals 2004
Medali Perak Olimpiade 2012

Perjalanan Karier Sharapova
2001 Bermain pertama kalinya
2002 Bermain untuk dua pergelaran WTA Tour
2003 Menang pertama kali gelar WTA di  Jepang Terbuka, plus debut di Grand Slam
2004 Menang pertama kali gelar Grand Slam di Wimbledon menumbangkan Serena Williams
2006 Menang di Amerika Serikat Terbuka, gelar kedua Grand Slam mengalahkan Justine Henin
2008 Menang di Australia Terbuka
2012 Menang di Perancis Terbuka, gelar keempat Grand Slam
2014 Menang untuk kelima kalinya gelar Grand Slam di Perancis Terbuka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Thailand Open 2024, Rasa Syukur Febriana/Amalia Tembus Final Super 500 Pertama

Thailand Open 2024, Rasa Syukur Febriana/Amalia Tembus Final Super 500 Pertama

Badminton
Jadwal Liga Inggris dan Link Live Streaming Man City Vs West Ham, Arsenal Vs Everton

Jadwal Liga Inggris dan Link Live Streaming Man City Vs West Ham, Arsenal Vs Everton

Liga Inggris
Atalanta Lolos ke Liga Champions, De Ketelaere Minta Maaf ke AC Milan

Atalanta Lolos ke Liga Champions, De Ketelaere Minta Maaf ke AC Milan

Liga Italia
Hasil Torino Vs Milan: Bola Udara, Sengatan 17 Detik, Rossoneri Kalah

Hasil Torino Vs Milan: Bola Udara, Sengatan 17 Detik, Rossoneri Kalah

Liga Italia
Veddriq Leonardo Juara di Shanghai, Buka Kans Lolos Olimpiade Paris 2024

Veddriq Leonardo Juara di Shanghai, Buka Kans Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Hasil Bundesliga, Bayer Leverkusen Torehkan Rekor Invincible

Hasil Bundesliga, Bayer Leverkusen Torehkan Rekor Invincible

Bundesliga
Shin Tae-yong Akan Melakoni 3 Laga Dalam Rentang Waktu 10 Hari

Shin Tae-yong Akan Melakoni 3 Laga Dalam Rentang Waktu 10 Hari

Timnas Indonesia
FC Utrecht Lepas Ivar Jenner ke Timnas Indonesia

FC Utrecht Lepas Ivar Jenner ke Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
PSSI Umumkan Manajer Timnas U20 dan Timnas Putri Indonesia

PSSI Umumkan Manajer Timnas U20 dan Timnas Putri Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Bali United 3-0, Maung ke Final Championship Series Liga 1

Hasil Persib Vs Bali United 3-0, Maung ke Final Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
LIVE Persib Vs Bali United, Maung Bandung Unggul 3-0

LIVE Persib Vs Bali United, Maung Bandung Unggul 3-0

Liga Indonesia
Babak Pertama Persib Vs Bali United, Ciro-Febri Bawa Maung Unggul 2-0

Babak Pertama Persib Vs Bali United, Ciro-Febri Bawa Maung Unggul 2-0

Liga Indonesia
LIVE Persib Vs Bali United, Gol Febri Hariyadi Bikin Maung Bandung Unggul 2-0

LIVE Persib Vs Bali United, Gol Febri Hariyadi Bikin Maung Bandung Unggul 2-0

Liga Indonesia
LIVE Persib Vs Bali United, Ciro Cetak Gol, Persib Unggul 1-0

LIVE Persib Vs Bali United, Ciro Cetak Gol, Persib Unggul 1-0

Liga Indonesia
Momen Pochettino Merasa Bakal Dipecat Saat di Chelsea

Momen Pochettino Merasa Bakal Dipecat Saat di Chelsea

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com