Masih ada enam seri tersisa. Terdekat adalah Yogyakarta pada Agustus mendatang. Namun, Vioni tak sesumbar menargetkan sapu bersih gelar di seri sisa. "Yang terbaik saja lah. Tetapi, kalau bisa juara di Yogya," ujarnya.
Lampaui Ekspektasi
Sejatinya, duet Dian Fitriani dan Nadia Melati dari Pertamina Fastron juga berpeluang meraih catatan serupa dengan Vioni. Namun, ia takluk dari Pia Zebadiah Bernadet dan Weni Anggraini dari PB Jaya Raya Jakarta di final ganda dewasa putri dengan skor 21-17, 12-21, dan 13-21.
Bagi Weni, keberhasilan ini tidak disangka-sangka. Selain status lawan yang menjadi juara di seri Jakarta dan Manado, Pia dan Weni juga belum lama berduet.
"Senang sekali bisa juara di Djarum Sirnas Jabar. Kami tidak menyangka karena hanya iseng-iseng saja mengikuti turnamen," ucap Weni.
Sekitar tiga jam sebelum menjalani final dengan Weni, Pia sukses meraih gelar juara di nomor ganda dewasa campuran bersama Irfan Fadhillah. Serupa dengan Weni, Pia menjalani duet di nomor ganda hanya untuk mengisi kekosongan waktu.
"Kami tidak menargetkan apa-apa sebenarnya. Sebab, saya hanya ingin latihan saja untuk persiapan turnamen Australia Open Super Series Premier pekan depan bersama pasangan tetap saya, Markis Kido," paparnya.
Menebus Kegagalan
Perjuangan atlet melawan faktor nonteknis juga ditunjukkan Hera Desiana Rachmawati. Pekan lalu, atlet asal Mutiara Cardinal Bandung itu gagal menuntaskan final seri Jakarta karena fisik tak merestui sehingga kalah WO. "Sebenarnya, saya masih terkena demam karena kurang istirahat di seri Jawa Barat ini,” kata dia.
Akan tetapi, peruntungan Hera lebih baik kali ini. Ia sukses menaklukkan unggulan pertama Aprilia Yuswandari di nomor tunggal dewasa putri dua set langsung 21-17 dan 21-18.
"Saya cuma mencoba enjoy dan fokus sepanjang final. Pertandingan sangat melelahkan karena lawan sulit dimatikan. Jadi kemenangan ini sebetulnya tidak disangka," jelas Hera.
Begitu pula dengan Setyaldi Putra Wibowo dari Guna Dharma. Ia sukses membalaskan kekalahan dari Alamsyah Yunus di seri Jakarta lalu. Kali ini, ia menang 18-21, 21-18, dan 21-15.
"Saya sebenarnya sempat kesal karena arah bola selalu bisa dijangkau Alamsyah. Cukup sulit mengalahkan lawan sekelas dirinya," ucap Setyaldi.
Lebih dari itu, inilah kali pertama Setyaldi meraih gelar juara Djarum Sirnas. "Semoga bisa mempertahankan gelar di seri berikutnya," tandasnya.
Seri Jawa Barat kali ini ditutup dengan 15 partai final. PB Djarum Kudus meraih empat nomor di antaranya. Itu belum termasuk pasangan beda klub antara Fran Kurniawan dan Tri Kusuma Wardhana. Sedangkan PB Jaya Raya Jakarta dan PB Mutiara Cardinal Bandung menguntit dengan gelar juara di tiga nomor.
Penulis: Anju Christian
Editor: Jalu Wisnu Wirajati