Matahari belum terlalu tinggi, Kamis (4/9) pagi itu. Di sekitar Jalan Pintu I Senayan, Jakarta, suasana masih terasa sunyi untuk ukuran kota Jakarta.
Namun, di antara sunyinya pagi itu, teriakan "Aaghh!" terdengar berulang-ulang. Teriakan seperti tanda orang melepas semangat dan energi ini makin jelas terdengar saat mendekati Pintu Merah, sebutan untuk gerbang warna merah yang berada di antara gerbang Pintu IX dan X Stadion Utama Gelora Bung Karno. Dari Jalan Pintu I, Pintu Merah mudah dijangkau dari jalan di dekat Masjid Al Bina.
Di atas Pintu Merah inilah, tujuh karateka pelatnas Asian Games Incheon berlatih. Teriakan mereka terdengar lantang karena tempat itu hanya berupa balkon.
Jalan masuk menuju tempat di lantai 2 Stadion Utama ini adalah gerbang Pintu IX, sama dengan akses pintu masuk penonton sepak bola yang akan menonton di tribune atas. Maka, ketika di dalam Stadion Utama dilakukan persiapan untuk menggelar acara seperti konser musik atau acara partai politik, para karateka pun harus berkonsentrasi ekstra keras.
Belum lagi ketika berlangsung pertandingan sepak bola, latihan harus dipindah ke lapangan parkir Hotel Atlet Century Park, tempat Jintar Simanjuntak dan kawan-kawan tinggal.
Di lantai 2 itu, dua matras warna merah-biru yang dipasang disatukan, terbentang berukuran 20 meter x 10 meter. Meski memiliki pola susunan warna yang sama, setengah dari matras tersebut terlihat lebih baru daripada yang lainnya. Warnanya masih terlihat mengilap. Matras baru itu jatah dari Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas untuk persiapan SEA Games 2013. Adapun matras lainnya telah dipakai sejak pelatnas SEA Games Jakarta-Palembang 2011.
"Beberapa matras juga bolong terkena puntung rokok. Kalau ada sepak bola, konser musik, ataupun acara politik, pasti rusaknya semakin banyak. Bahkan, ada yang bau pesing," kata Srunita Sari Sukatendel, karateka kumite putri, sambil bergidik.
Kondisi itu terjadi karena matras selalu dalam keadaan terpasang, termasuk saat atlet tak berlatih. Begitu pula ketika berlangsung sepak bola, konser musik, ataupun acara partai politik, tiga acara yang sering dilangsungkan di Stadion Utama.
Kalaulah matras yang terbuat dari potongan busa padat dengan ukuran 1 meter x 1 meter itu dibereskan, tetap saja kerusakan tak terhindarkan. Maklum, pelatnas karate tak punya gudang untuk menyimpan matras yang rutin dibersihkan karena selalu berdebu dan terkena kotoran burung ini. Jika dibereskan, tumpukan matras akan disimpan di tempat latihan itu juga.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.