Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jiwa Petarung Jalanan Berbuah Emas

Kompas.com - 17/12/2013, 10:37 WIB
NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Tatapan Mohammad Adhan Rusdin menajam. Senyum menghilang dari wajahnya yang mengeras. Ia merangsek, menyerang pesilat Myanmar Ye Kyaw Thu. Jiwa petarung muda dari Donggala, Sulawesi Tengah, itu membuncah pada partai final cabang pencak silat kelas C (55-60 kilogram) putra di Stadion Zeyar Thiri, Naypyidaw, Myanmar, Minggu (15/12).

Adhan meraih emas dengan kemenangan 4-1. Dia mencuri poin melalui tendangan dan bantingan pada 15 detik sebelum dua menit ronde ketiga berakhir. Adhan membuang waktu tersisa dengan menghindari serangan Ye Kyaw Thu yang memburu poin di sisa waktu untuk mengembalikan keunggulan.

Kemenangan Adhan itu tidak diterima oleh Myanmar. Kubu tuan rumah protes kepada dewan juri karena Adhan dinilai dua kali keluar lingkaran gelanggang tanding untuk menghindari serangan lawan. Namun, wasit menyatakan Adhan masih di dalam lingkaran. Diputuskan tidak ada pemotongan nilai untuknya.

Protes Myanmar ditolak. Artinya, Adhan berhak atas medali emas. Namun, panitia SEA Games tidak menggelar upacara pemberian medali emas untuk Indonesia. Hingga kemarin malam, emas pencak silat dari Adhan bahkan tak dihitung dalam daftar perolehan medali Indonesia. Emas pencak silat tetap dihitung tiga, hasil dari nomor seni.

Atasi tekanan

Kemenangan Adhan atas Ye Kyaw Thu membuat kecewa ratusan pendukung tuan rumah yang memadati stadion. Mereka mendukung Ye Kyaw Thu dengan meneriakkan yel-yel ”Myanmar, Myanmar, Myanmar” diiringi tabuhan genderang dan lengkingan terompet.

"Saya sempat terganggu oleh pendukung tuan rumah. Saya berusaha bangkit dengan membayangkan kedua orangtua saya yang mendukung saya di pencak silat," ujar Adhan.

Mahasiswa semester VII Jurusan Prodi Olahraga Universitas Tadolako, Donggala, itu pun bangkit dan meraih emas pertamanya di SEA Games. Emas ini juga menjadi penentu Indonesia sebagai juara umum cabang pencak silat dengan empat emas, empat perak, dan tiga perunggu.

Setelah mampu mengatasi tekanan psikologis pendukung tuan rumah, Adhan bergerak lincah. Dia mengitari musuh, mencari celah untuk melepaskan tendangan dan pukulan. Jiwa petarung jalanan yang terasah saat Adhan masih di bangku sekolah menengah pertama dan atas membantunya di pertarungan resmi dengan aturan ketat ini. Ia berani menyerang dan memancing lawan untuk membuka pertahanan.

"Dulu saya nakal, suka berkelahi. Kemudian saya diajak oleh teman saya untuk belajar pencak silat. Dia bilang, daripada berkelahi mending disalurkan untuk berlatih pencak silat," ujar Adhan.

Gerakan silat yang lembut nan indah, tetapi bertenaga, membuat Adhan tertarik mempelajarinya. Tiga tahun lalu, saat masih kelas II SMA, Adhan mulai bergabung di perguruan silat Tadolaku. Ia langsung mempelajari disiplin pertarungan, bukan seni pencak silat seperti kebanyakan pemula.

"Saya lebih senang yang tarung karena sesuai dengan jiwa saya," ujarnya.

Petarung jalanan itu kini telah memiliki penyaluran energi dan emosi ke jalur prestasi. Ia bertekad terus mengasah kemampuan teknik dan tenaga supaya bisa terus mempersembahkan prestasi bagi Indonesia. (agung setyahadi, dari Naypyidaw, Myanmar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Sports
Hasil Real Sociedad Vs Madrid 0-1, Sinar Arda Gueler Bawa Los Blancos Menang

Hasil Real Sociedad Vs Madrid 0-1, Sinar Arda Gueler Bawa Los Blancos Menang

Liga Spanyol
Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com