Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meredam Angin Merengkuh Emas

Kompas.com - 17/12/2013, 10:25 WIB
NAYPYIDAW, KOMPAS.COM - Kekompakan dan kepercayaan diri para pedayung disiplin rowing menjadi kunci utama diraihnya tiga emas dari lima nomor final di Bendungan Ngalike, Naypyidaw, Myanmar, Senin (16/12). Tak hanya lawan, pedayung harus melawan tiupan angin kencang dan gelombang yang bisa membalik perahu dalam sekejap.

Tiga emas disumbangkan dari kelas ringan, yang ditandai dengan huruf L atau lightweight dalam penulisan setiap nomor. Dalam kelas ini, bobot pedayung putra dibatasi 70-72,5 kilogram. Adapun pedayung putri harus memiliki berat 57-59 kg.

Penyumbang emas bagi kontingen Merah Putih adalah Wahyuni dan Maryan Magdalena Daimoi di nomor LW2x (dua pedayung putri), Ihram dan Muhad Yakin (LM2x/dua pedayung putra), serta empat pedayung putra, yaitu Jamaluddin, Mochamad Alidarta Lakiki, Arief, dan Thomas Hallatu, di nomor LM4-.

Atlet muda di nomor M1X (satu pedayung putra) Memo sebenarnya diharapkan meraih emas. Seperti dilaporkan wartawan Kompas, Agung Setyahadi, dari Naypyidaw, Memo sempat memimpin hingga 500 meter pertama. Namun, dia kehilangan kestabilan karena dihantam angin. Memo, yang akhirnya berhak atas perunggu, dilewati pedayung Filipina Nestor Cordova yang meraih emas dan peraih perak Aung Ko Min (Myanmar).

Di nomor MW2-, Susanti dan Wa Ode Fitri Rahmanjani juga meraih perunggu. Mereka kalah dari atlet Vietnam yang telah menembus level Asia.

Perjuangan keras

Tiga emas Indonesia diraih dengan perjuangan ekstra karena tiupan angin kencang yang mengakibatkan air bergelombang. Saat nomor terakhir LM4- dimulai, angin semakin kencang hingga ujung gelombang air pecah membentuk percikan putih.

"Saat start, kami tertinggal sekitar 100 meter karena angin kencang dan gelombang. Perjuangan hari ini sangat berat. Kami bisa bangkit karena percaya mampu mengatasi kendala ini," ujar Wahyuni.

Wahyuni yang berada di posisi anjungan selalu berteriak "bisa, bisa, bisa" saat kayuhan dia dan Maryam mulai menurun. Perjuangan mereka melawan kendala alam dan emosi berbuah emas dengan catatan waktu 7 menit 46,42 detik.

Pasangan bersaudara Ihram dan Yakin di nomor LM2x juga berhasil mengalahkan emosi dalam diri untuk meraih emas. Mereka sempat tertinggal dari Vietnam di 500 meter awal. Akan tetapi, ketenangan dan kejelian membaca arus dan angin membawa mereka berbalik unggul. "Jika dipaksa, perahu bisa terbalik. Kami menjaga kestabilan perahu dan meningkatkan kecepatan dayung saat angin reda," ujar Yakin.

Kendala angin, yang akhirnya menguras tenaga, semakin berat saat nomor terakhir digelar. Jamaluddin dan kawan-kawan menggenjot kayuhan di 250 meter akhir karena segmen ini cukup terlindung dari angin. "Angin dan ombak sangat kuat, berat sekali. Untung latihan kami sangat berat, 48 kilometer per hari," tutur Alidarta, tentang latihan yang mereka jalani di Situ Cipule, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Timnas Indonesia
Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Timnas Indonesia
Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Liga Indonesia
Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Liga Inggris
Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Liga Inggris
Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Liga Inggris
Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com