Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Medali Tim Regenerasi

Kompas.com - 11/12/2013, 11:54 WIB
NAY PYI TAW, KOMPAS.com -  Bola voli adalah salah satu cabang olahraga yang menjadi penyumbang rutin medali kontingen Indonesia di SEA Games. Maka, sangat wajar apabila di Myanmar 2013 voli kembali diharapkan menyumbangkan medali.

Meski dibebani target medali perunggu, tim bola voli putra dan putri sama-sama bertekad melampaui target tersebut. Menjadi finalis sudah dicanangkan Ayip Rizal dan kawan-kawan sebagai target minimal mereka.

”Kami menyadari lawan-lawan sangat berat. Thailand masih jadi yang terbaik, Vietnam juga berat. Tiga kali SEA Games, kami selalu peringkat ketiga,” ungkap pelatih tim voli putri Indonesia Muhammad Ansori.

Di putra, dijelaskan pelatih Ibarsyah Danu Tjahjono, Thailand, Myanmar, dan Vietnam juga menjadi lawan berat bagi Indonesia. ”Kami berharap bisa mencapai target yang ditetapkan pelatih, yaitu masuk final. Tim kita sekarang banyak pemain muda, hanya Ayip yang senior,” ungkap Ibarsyah, menyebut Ayip Rizal, kapten tim putra.

Indonesia memang tertinggal dari Thailand dalam hal regenerasi pemain. Negeri Gajah Putih itu telah melakukan peremajaan sejak tahun 2008/2009. Indonesia baru melakukannya pada tahun ini.

Hasilnya terlihat pada kejuaraan Asia beberapa bulan lalu. Thailand tampil sangat kompak dan dominan, sedangkan tim Indonesia tertinggal cukup jauh.

Banyaknya pemain muda berarti memunculkan harapan. Namun, di sisi lain, kekhawatiran dirasakan pemain senior. Minimnya pengalaman bertanding pada turnamen internasional membuat banyak pemain muda sulit mempertahankan konsistensi emosi dan semangat.

”Turun naiknya permainan mereka masih sangat terlihat. Ini yang mengkhawatirkan. Kalau kami dalam posisi tertinggal, semangat para pemain muda cenderung cepat turun sehingga mainnya menjadi lebih jelek,” ungkap Ayip.

Tantangan

Di putra, kekuatan Indonesia diyakini kalah tipis dari Thailand dan masih sedikit di atas negara Asia Tenggara lain. Untuk itu, target menjadi finalis cukup realistis. ”Kami fokus bisa mengalahkan Thailand. Kami punya sesi khusus melihat video Thailand, Myanmar, dan Vietnam agar pengetahuan tentang lawan tidak nol,” kata Ibarsyah.

Gambaran lebih menantang dihadapi tim putri. Selain Thailand dan Vietnam, Myanmar perlu diwaspadai. Ansori pun menggembleng timnya dengan sejumlah uji tanding melawan tim-tim voli putra.

Kondisi fisik pemain putri sebenarnya sudah memadai. Kelemahan ada pada koordinasi antara para pemain yang melakukan blok dan mereka yang bertugas untuk bertahan.

Minimnya pemain putri berkualitas juga menjadi kendala pembentukan tim dengan jaminan medali. Namun, dengan semangat juang tinggi, tim putri di bawah pimpinan Amalia Fajrina Nabila diharap bisa mencapai target. (oki)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com