Hanya tiga SS yang dihelat pada hari pembuka. Jaraknya pun pendek-pendek. Lintasan kompetisi ketiga SS tersebut hanya 24,98 km. "Tetapi, setiap kilometernya sangat vital dan jadi penentu ke langkah berikutnya. Jika becek seperti saat survei, semua peserta akan mendapat kesulitan ekstra," ujar Ubang.
"Para peserta WRC2 juga kena efek negatifnya, berupa lintasan yang lebih hancur karena sebelumnya sudah dilalui mobil-mobil kelas WRC. Kami sendiri sudah bersiap diri apa pun nanti kondisinya. Yang pasti, perlu konsentrasi penuh di tiga SS itu, apalagi lomba malam hari belum terlalu biasa."
Ubang berharap lomba bisa berlangsung di lintasan kering. Namun, ia juga mempersiapkan diri jika harus bertarung di tengah hujan. Apalagi ada prediksi bakalan turun es hitam (black ice) yang membuat lintasan jadi sangat licin dan tidak terlihat secara kasat mata. Pacuan R5-nya pun sudah punya pilihan set-up untuk kedua kondisi tersebut.
“Kalau hujan ya sekalian di semua SS, kalau kering ya kering semuanya. Itu yang diharapkan. Akan sangat merepotkan ganti-ganti setting-an mobil jika lintasan berubah-ubah dari basah ke kering dan basah lagi," jelas Ubang, yang melakukan persiapan akhir pada sesi shakedown (free practice di F1 dan MotoGP), Kamis pagi.
Seri pamungkas kejuaraan dunia 2013 ini akan menempuh total jarak tempuh 1.502 km dan salah satu reli terpanjang di dunia. Total jarak kompetisi dalam 22 SS adalah 312,38 km dan berlangsung sepanjang Kamis hingga Minggu petang. Sebuah perjalanan dan perjuangan panjang yang menuntut persiapan optimal di semua aspek.
"Insya Allah, semuanya sudah siap. Tinggal geber mobil dan berusaha tampilkan yang terbaik," ujar Ubang yang merasa dapat suntikan semangat tersendiri kala beberapa kali dikunjungi mahasiswa Indonesia yang belajar di Inggris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.