Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subhan Aksa Hadapi 21 Pereli Mancanegara

Kompas.com - 11/04/2013, 19:34 WIB
R. Adhi Kusumaputra

Penulis

FARO, PORTUGAL, KOMPAS.com - Awal perjuangan Subhan Aksa di kancah kejuaraan dunia reli 2013 sungguh tak mudah. Di Rally Portugal, 11-14 April, ia sudah harus berhadapan dengan 21 pereli dari berbagai negara yang tampil di kelas WRC-2. Mayoritas kontestan WRC-2 memang memilih Portugal sebagai seri awal untuk perebutan gelar juara dunia 2013.

Beberapa di antara peserta adalah rival Subhan sebelumnya di kancah PWRC 2012 seperti Nicholas Fuchs (Peru), Valeriy Gorban dan Oleg Kikireshko (Ukraina), Marcus Ligato (Argentina), dan Lorenzo Bertelli (Italia). Ligato, Gorban. Subhan adalah penghuni klasemen 5 Besar PWRC 2012.

Itu sebabnya mereka bertiga menjadi perhatian tersendiri di kelas WRC-2 yang format lombanya baru diperkenalkan FIA pada tahun ini. Seperti halnya Subhan dengan Ford Fiesta RRC, Gorban pun kini bertarung dengan mobil berbeda dari musim 2012.

Bersama Kikireshko, mereka kini ditopang tim pabrikan Mini Cooper. Subhan dan Gorban yang saling mengalahkan di PWRC akan bertarung kembali di Grup 2 (kelas eks SWRC), sementara Gorban tetap di kelas sama (PWRC) yang sekarang jadi Grup 3 di kelas WRC-2.

Artinya, Subhan dan Gorban akan kembali head to head untuk perebutan poin di Grup 2. Namun, untuk perebutan total poin WRC-2, mereka tetap harus bertarung dengan musuh lama seperti Fuchs (peringkat 6 PWRC 2012) dan Ligato yang tetap tampil dengan mobil lama mereka dan bergabung di Grup 3. Fuchs sendiri sementara ini menghuni peringkat lima klasemen 2013 dengan poin 28 berkat dua penampilan impresif di Rally Swedia dan Meksiko lalu.

Tantangan Subhan semakin besar karena di Portugal ini juga bertarung para pereli unggulan seperti Robert Kubica (Polandia – eks pembalap F1), Sepp Wiegand (Jerman – pemimpin klasemen sementara WRC-2 2013 dengan 40 poin), dan Elfyn Evans (Wales) yang eks juara WRC Academy.

“Melihat komposisi peserta dan jam terbangnya, lomba di WRC-2 pasti sengit. Terlebih bagi mereka yang baru memulai usaha memetik poin awal. Kami sendiri masih meraba-raba kekuatan mobil baru. Dalam situasi persaingan seperti saat ini, lolos ke 10 Besar saja sudah sangat bagus. Terpenting di penampilan awal ini adalah mencapai garis finish dan mengambil pelajaran sebanyak-banyaknya untuk bekal ke seri-seri lanjutan,” kata Subhan usai melakukan survey lintasan pada Selasa dan Rabu (10/4/2013) dalam siaran persnya yang diterima Kamis (11/4/2013) malam.

PereIi Bosowa Fastron Rally Team (BFRT) itu bisa menikmati karakter lintasan Portugal yang banyak kemiripan dengan Acropolis Yunani di mana musim lalu ia naik podium sebagai runner up.

“Lintasannya sangat tricky. Treknya panjang, banyak jumpingan dan tikungan buta. Tak ada masalah krusial karena karakter lintasan seperti itu pun banyak di Indonesia. Untuk performa mobil sepertinya baru bisa dinilai setelah beberapa SS awal,” tambah juara nasional tiga kali ini.

Rally Portugal dilombakan dalam 15 Special Stages (SS) dalam tiga hari balapan (Jumat-Minggu, 12-14 April). Pada Kamis (11/4) dilangsungkan sesi kualifikasi untuk menentukan urutan start, namun itu hanya untuk para kontestan kelas utama WRC. Sesuai posisi akhir musim lalu, Subhan sendiri diperkirakan akan start di urutan 10 -15 kelas WRC-2 dengan nomor pintu 76. Nomor start 74 dan 75 milik Kubica dan Evans, sedangkan 77 punya Ligato.

Seri keempat dari 13 serial FIA 2013 World Rally Championship diikuti 70 peserta. Yang dominan adalah kelas WRC-2 sebanyak 28 starter, sementara kelas WRC-nya sendiri hanya diikuti 13 mobil, 10 WRC Junior dan sisanya peserta lepas.

Hari pertama lomba akan berlangsung 5 SS pada hari Jumat (12/4/2013) dengan total jarak kompetisi 80,55 km. Istimewanya, setelah masuk lintasan gravel di empat SS awal, peserta akan digiring menuju pusat kota Lisbon yang jaraknya sekitar 300 km dari lokasi sebelumnya atau memerlukan 6 kali pengisian bahan bakar mobil reli.

Di tengah ibukota Portugal itu dihelat SS5 yang hanya berjarak 3,27 km. Tujuannya hanyalah untuk mempertontonkan aktifitas reli kepada masyarakat tengah kota. Tentu saja sekaligus upaya memancing mereka menggunakan hari Sabtu dan Minggu-nya untuk menyaksikan aksi para pereli dunia itu di 10 SS terakhir. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025

Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025

Sports
Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Internasional
Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Internasional
Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Internasional
VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

Internasional
Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Internasional
Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Badminton
Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com