Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rossi Membuat MotoGP "Hidup" Lagi

Kompas.com - 08/04/2013, 17:17 WIB

KOMPAS.com — Dalam dua musim terakhir setelah Valentino Rossi berpisah dengan Yamaha, MotoGP nyaris tanpa gereget. Ibarat sayur tanpa garam, perhelatan adu kecepatan "kuda besi" ini terasa hambar karena nyaris hanya mengandalkan kecepatan semata, meskipun keterampilan individu tetap jadi hal utama.

Rossi, yang sebelumnya selalu menyuguhkan aksi memukau nan menghibur, tak bisa berbuat banyak. Ducati Desmosedici yang dikendarainya tak mampu bersaing dengan dua pabrikan Jepang, Honda dan Yamaha, yang tampil dominan. Tak heran gelar juara dunia 2011 jatuh ke tangan Casey Stoner (Repsol Honda), dan gelar 2012 diraih Jorge Lorenzo (Yamaha), sedangkan Rossi hanya tiga kali naik podium dalam dua musim itu (tanpa pernah meraih kemenangan).

Di awal musim 2013, Rossi memutuskan untuk kembali bergabung dengan Yamaha, tim yang pernah membawanya meraih empat gelar juara dunia MotoGP. Ternyata performa "The Doctor" bisa meningkat lagi, meskipun dia sendiri mengakui belum memiliki level setinggi Lorenzo dan Dani Pedrosa, yang musim lalu menjadi runner-up.

Ini membuat bos Yamaha, Lin Jarvis, sangat antusias. Dia pun secara gamblang mengakui bahwa kembalinya Rossi bersama YZR-M1 yang kompetitif akan membuat MotoGP lebih menarik dan menghibur.

"Hadirnya Valentino yang kembali menunggang motor kompetitif merupakan hal yang bagus bagi olahraga ini, bagi kami, dan juga baginya," ujar Jarvis, awal pekan lalu.

Ternyata harapan Jarvis dalam petikan pernyataan itu benar-benar terbukti. Seri pembuka MotoGP 2013 di Sirkuit Losail, Qatar, Minggu (7/4/2013) malam waktu setempat atau Senin (8/4) dini hari waktu Indonesia, menjadi arena pertunjukan Rossi sebagai seorang entertainer sejati di trek balapan. Pertunjukan itu kian menarik dengan kehadiran rookie MotoGP yang digadang-gadang bakal jadi raja kelas premier, Marc Marquez.

Ya, Rossi dan Marquez menjadi bintang GP Qatar. Memang, Lorenzo adalah pemenang lomba malam hari itu, tetapi aksi menegangkan dan seru terjadi antara Rossi, si veteran, dan Marquez, si yunior yang mengidolakannya.

Baik Rossi maupun Marquez sempat tercecer di urutan kedelapan saat lap pertama. Marquez yang start dari urutan keenam turun dua strip jelang tikungan pertama, sedangkan Rossi yang start dari urutan ketujuh membuat kesalahan kecil karena melebar saat menyalip pebalap Ducati, Andrea Dovizioso, untuk naik ke urutan keempat, yang membuatnya melorot empat posisi.

Namun, inilah awal dari pertunjukan dua pebalap penuh keterampilan tersebut. Marquez lebih dulu menyodok ke urutan ketiga, bahkan sukses mengalahkan rekan setimnya, Dani Pedrosa, untuk merebut posisi kedua. Sementara itu, Rossi harus berjibaku di kelompok yang memperebutkan posisi kelima, yang waktu itu ditempati pebalap LCR Honda, Stefan Bradl.

Setelah berlangsung selama delapan lap, Rossi berhasil menyalip Bradl. "The Doctor" pun memulai misi untuk mengejar podium, meskipun peluang sangat kecil mengingat tiga pebalap di depannya, Marquez, Pedrosa, dan Cal Crutchlow, cukup cepat dan sudah memimpin lebih dari empat detik.

Pelan tapi pasti, Rossi terus memangkas gap dengan Crutchlow. Setelah melewati pebalap Yamaha Tech 3 ini, Rossi tak perlu waktu lama untuk melewati Pedrosa di urutan ketiga, sebelum memberikan ancaman kepada Marquez.

Pertarungan dengan juara bertahan Moto2 ini menyita perhatian. Publik seolah-olah tak peduli lagi dengan Lorenzo, yang sudah terlalu jauh memimpin. Saat balapan tersisa dua lap lagi, Rossi menyalip Marquez. Tak lama berselang, pebalap berusia 20 tahun itu kembali mengalahkan Rossi di lintasan lurus menjelang tikungan.

Namun, pengalaman dan mental juara yang dimiliki membuat Rossi bisa mengatasi situasi. Peraih sembilan gelar juara dunia Grand Prix ini dengan tenang kembali melewati Marquez di tikungan, dan sukses mempertahankan posisinya tersebut hingga menyentuh garis finis dengan keunggulan 0,211 detik (sedangkan Lorenzo unggul 5,990 detik atas Rossi).

Memang, ini baru seri pembuka. Namun, apa yang diperlihatkan Rossi dan Marquez menjanjikan tontonan menarik pada seri-seri berikutnya mengingat kedua pebalap ini kompetitif untuk bersaing dengan Lorenzo dan Pedrosa, yang menjadi favorit juara dunia 2013.

Apa yang dilakukan Rossi ini mengingatkan kembali penampilannya pada musim-musim, baik ketika dia membela Honda maupun Yamaha. Waktu itu, Rossi selalu mengundang decak kagum dengan aksi-aksinya yang menghibur dalam pertarungan dengan para rival, termasuk dengan Lorenzo ketika mereka masih satu tim pada 2010, serta dengan Stoner yang sudah pensiun pada akhir musim lalu, di Laguna Seca.

Rossi pun memiliki cerita dan rivalitas yang tinggi dengan para pebalap di generasinya, yaitu Max Biaggi dan Sete Gibernau. Di setiap balapan, dia selalu memperlihatkan aksi salip-menyalip dengan dua pebalap itu, yang kini sudah pensiun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Reaksi Media Korsel: 'Magis Shin Tae-yong' dan 'Tragedi di Doha'

Reaksi Media Korsel: "Magis Shin Tae-yong" dan "Tragedi di Doha"

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun 'Menari'...

Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun "Menari"...

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com